Rampok di Markas Damkar

Rampok di Markas Damkar

ILUSTRASI perampokan di markas pemadam kebakaran (damkar) di Sleman, Yogyakarta.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Aktivis Jogja Police Watch (JPW) Baharuddin Kamba kepada wartawan mengatakan, itu perampokan aneh. Damkar kok dirampok. Tidak ada barang berharga di sana, kecuali mobil damkar yang tidak mungkin dijual.

BACA JUGA: Risiko Sopir Taksi Online, Dirampok dan Dibunuh

BACA JUGA: Rampok Bunuh di Jual Beli Mobil

Baharuddin: ”Biasanya aksi perampokan dilakukan di rumah mewah maupun toko penjualan perhiasan emas. Kali ini di markas damkar. Mungkin para perampok itu saking kepepet sampai merampok damkar. Semoga polisi cepat menangkap para pelaku.”

Dikutip dari situs keamanan dan intelijen Inggris, Marengo, 11 Desember 2023, berjudul How burglars select which homes to target, diungkapkan strategi perampok memilih target. Situs yang bermarkas di Great Portland Street, London, itu rutin mengadakan riset seputar perampokan.

Diulas, perampok umumnya mengincar properti yang relatif mudah dibobol. Mereka menargetkan properti di area dengan lalu lintas tinggi (agar orang tak menduga ada perampokan) atau daerah perdesaan yang sepi, saat langkah-langkah keamanan kurang ketat atau waktu respons polisi lambat. 

BACA JUGA: Saat Perampok Minimarket Ditembak Mati

BACA JUGA: Perampok Taksi di Tol Punya Strategi Kejam

Sebelum beraksi, para perampok pasti mengamati lingkungan sekitar target untuk mengidentifikasi rumah-rumah dengan pola penghuni yang dapat diprediksi, seperti saat pemilik rumah berangkat kerja dan kembali ke rumah. 

Perampok selalu mencari titik masuk termudah. Misalnya, jendela yang terbuka, pintu yang tidak terkunci, halaman belakang yang tidak berpagar, atau bahkan pintu hewan peliharaan. Properti dengan kunci yang lemah dan kurangnya alat pencegah keamanan yang terlihat, seperti sistem alarm atau tanda ”hati-hati ada anjing”, merupakan target yang menarik. 

Perampok juga mengincar rumah yang tampak makmur, dengan tanda-tanda seperti eksterior yang terawat baik atau kendaraan mahal yang diparkir di jalan masuk. 

Tanda-tanda kekayaan yang tampak dari luar itu dapat menunjukkan keberadaan barang-barang berharga di dalam rumah yang memiliki harga jual tinggi.

Rumah yang tidak berpenghuni merupakan proposisi yang menarik karena alasan yang jelas. Indikator rumah kosong, antara lain, tumpukan surat atau koran di depan rumah, jalan masuk yang sepi, tidak ada lampu yang menyala.

Banyak pemilik properti yang membuat rumah mereka tampak seolah-olah berpenghuni. Namun, pencuri sering kali melihat tipu daya yang digunakan pemilik rumah. Seorang pencuri mengungkapkan bahwa mereka mengandalkan indikator tertentu untuk menentukan apakah pemilik rumah benar-benar di rumah atau tidak.

Perampok mengatakan, ”Saya sering memilih rumah berdasarkan tipu daya bodoh yang digunakan orang saat mereka pergi ke luar kota. Banyak lampu menyala dan televisi yang sangat keras menyala di ruang tamu pada pukul 2 pagi di hari Minggu di lingkungan kelas menengah ke atas. Namun, seklias saya amati, saya tahu rumah itu kosong.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: