Ksatria Barongsai Surabaya Meriahkan Perayaan Festival Bulan Purnama di Kelenteng Sanggar Agung, Surabaya
Penampilan barongsai Ksatria Surabaya di Festival Bulan Purnama-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Tim tarian singa dan naga Ksatria Surabaya telah dibentuk sejak 2004. Hingga saat ini usia grup tersebut sudah 20 tahun lamanya. Mereka tampil pada perayaan Festival Bulan Purnama.
Penampilan barongsai menjadi yang paling meriah di Kelenteng Sanggar Agung pada 17 September 2024. Sangat meriah untuk mengiringi pembukaan acara, pelepasan lampion harapan dan penutupan acara.
Nyatanya, grup barongsai Ksatria telah melakukan kerjasama dengan Kelenteng Sanggar Agung sejak 5-6 tahun yang lalu. Sekaligus difasilitasi tempat latihan yang berada di Atlantis Park untuk penyimpanan alat dan barang mereka.
Yakni bertempat di RW 2 Gading Pantai. Karena memang sudah saling support, grup Ksatria barongsai selalu dipakai oleh Kelenteng Sanggar Agung ketika perayaan hari besar Tiongkok lainnya.
BACA JUGA: CitraLand Surabaya Rayakan Imlek Dengan Barongsai dan Lampion
Para anggota Ksatria yang tampil di Festival Bulan Purnama ada sebanyak 25 anggota dengan memainkan tujuh ekor singa berisikan 14 anak dan satu naga berisikan sembilan anak. Setiap permainan barongsai disesuaikan dengan acara yang dituju.
Pada perayaan ini, grup Ksatria tidak memiliki tema khusus untuk ditampilkan. Hanya atraksi umum yang dikreasi para anggota barongsai Ksatria dan tidak ada pakem tertentu yang terlalu mengikat. Bertujuan hanya untuk menghibur pengunjung yang datang.
Suasana Festival Bulan Purnama di Kelenteng Sanggar Agung Kenpark-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway
''Setiap permainan barongsai, beda event beda permainan. Karena saya sudah senior, hari ini cuma pegang musik. Di grup kami setiap job desk bisa ganti-ganti karena dilatih untuk bisa semua. Nanti di kondisi tertentu, tukar peran apa saja jadi bisa lancar,’’ ujar Ardi Minardi Nyowantoro.
Menurut pria kerap disapa Ming selaku senior dan official grup Ksatria barongsai itu, kelompoknya Tidak hanya tampil di hari perayaan Tiongkok saja. Barongsai Ksatria juga kerap tampil di acara wedding, peresmian kantor, grand opening restoran, acara ulang tahun, dan lain-lain.
Setiap acara pun penampilan barongsai memiliki tema yang berbeda menyesuaikan fokus acara tersebut dan keinginan klien. "Ada yang pengen pakai pakem ada yang bebas. Kalau untuk grand opening, peresmian biasanya ada pakemnya," katanya.
Kalo kliennya agak kuno, pegang pakem kita ada semacam bagi jeruk, nanas, sawi. Itu pun ada maknanya sendiri. Tiga unsur itu harus ditampilkan di satu permainan.’’ ungkap Ming sekali lagi. Tiga unsur pakem tersebut ialah nanas.
Memiliki makna daun runcing mekar. Jeruk bermakna bintang (hoki). Sawi bermakna hijau subur, dan angpao bermakna uang atau rezeki. Tiga unsur ini yang nantinya akan dimainkan dengan cara diberikan dari mulut barongsai ke klien pemilik acara.
BACA JUGA: Dulu Barongsai Duel, Kini Bisa Jatuh
Sedangkan pada acara modern, klien lebih memilih tidak memakai pakem dan hanya meminta gerakan kreasi yang dibuat sendiri oleh grup Ksatria barongsai. Menciptakan kreasi suatu permainan yang bertujuan untuk membagi souvenir.
Yakni dari mulut barongsai ke pengunjung yang datang.''Kita setiap punya barongsai baru selalu kita blessing kan. Mohon di-blessing-kan di suatu wihara atau kelenteng," ujar Ming.Memberikan angpao ke mulut barongsai dalam perayaan Festival Bulan Purnama-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway
"Jadi kita memang bener-bener megang pakem, dari leluhur ada satu barongsai harus dimintakan berkat dari yang di Atas. Jadi sekalian, setiap ada acara nanti kita salurkan ke tempat yang minta di blessing kan melalui media barongsai,’’ lanjut Ming.
BACA JUGA:Magnet Barongsai di Perayaan Imlek G-Walk Surabaya
Permainan barongsai memiliki makna untuk membuang energi negatif melalui suara-suara yang keras, ramai, sangat nyaring di telinga agar menghilangkan energi negatif yang digantikan menjadi energi positif.
Bahkan barongsai dipercayai dapat mengusir roh jahat dari lokasi sehingga menciptakan ketenangan dan kebahagiaan. (Yulita Intania)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: