Relatable! Sinopsis Home Sweet Loan, Potret Perjuangan Sandwich Generation Membeli Rumah

Relatable! Sinopsis Home Sweet Loan, Potret Perjuangan Sandwich Generation Membeli Rumah

Sinopsis film Home Sweet Loan, kisah perjuangan anak bungsu yang jadi tulang punggung keluarga. --IMDb

Bagi Kaluna, rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi juga jaminan kemandirian dan kenyamanan.

Selama ini, dia tinggal bersama orang tua dan dua kakaknya yang sudah berkeluarga. Rumah begitu riuh dan sesak. Kedua keponakanya bahkan mengambil alih kamarnya. Sehingga dia harus tidur di ruang tamu.

BACA JUGA:Sinopsis Film Lembayung, Terinspirasi dari Kisah Nyata Jin Poli Gigi yang Viral di X

BACA JUGA:Sinopsis Film Malam Keramat, Kisah Pencurian Berujung Teror Mistis di Rumah Mewah

Sudah begitu, Kaluna adalah tulang punggung keluarga. Dia merasa bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya. Dengan penghasilan yang pas-pasan, dia harus berhemat dan mengorbankan banyak hal. Agar bisa menabung untuk membeli rumah sendiri.

"Kal, token listrik habis. Tolong beliin," terdengar suara kakak Kaluna yang laki-laki.

Meski hidupnya tidak gampang, Kaluna tetap semangat. Setiap hari, dia bekerja keras. Bahkan mengambil pekerjaan sampingan sebagai model bibir untuk iklan kosmetik.

Sinopsis Home Sweet Loan, film drama keluarga tentang perjuangan Kaluna untuk memiliki rumah impian.--YouTube Visinema Pictures

Selain harus memenuhi kebutuhan keluarganya yang mendesak, Kaluna juga dihadapkan pada kenyataan bahwa harga rumah semakin mahal. Gajinya tidak cukup untuk membeli rumah yang diimpikan.

Hal membuat dia merasa impian tersebut terasa semakin sulit dicapai. "Orang yang pas-pasan kayak aku nggak berhak punya rumah sendiri?" Kaluna menuntut.

BACA JUGA:Sinopsis I, The Executioner, Kembalinya Hwang Jung Min Menjadi Detektif Veteran

BACA JUGA:Marvel Rilis Trailer Pertama Thunderbolts*, Apa Saja yang Bikin Penasaran?

Kaluna tidak hanya menghadapi masalah keuangan, tetapi juga tekanan sosial dari lingkungan sekitarnya. Ia sering ditanya kapan akan menikah dan apakah akan terus tinggal dengan keluarganya

Tekanan ini membuatnya semakin merasa bahwa memiliki rumah adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kebebasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: