Hari Ketujuh Kampanye Pilgub, Tiga Paslon Mulai Promosikan Program Kerja
Cagub Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini menyapa para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Ponorogo, Rabu, 2 Oktober 2024.-Tim Media Risma-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ketiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur terus menyapa masyarakat. Kali ini, mereka menyapa berbagai kalangan masyarakat di berbagai daerah. Sekaligus mempromosikan program-program kerja unggulan.
Luluk Ingin Kembangkan Industri Lobster Internasional
Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah bertemu dengan para nelayan lobster di Watulimo, Trenggalek, Rabu, 2 Oktober 2024. Suatu daerah pesisir yang terkenal dengan potensi lobster.
Luluk menyampaikan keinginannya untuk membangun ekosistem lobster yang lebih baik dan kompetitif. Agar Indonesia, khususnya Jawa Timur, bisa menjadi pemain utama di pasar internasional.
BACA JUGA:Gencar Sapa Masyarakat Madura, Luluk Nur Hamidah Gaungkan Ekonomi Inklusif Melalui UMKM
Luluk menyoroti kenyataan bahwa selama ini Indonesia hanya dikenal sebagai eksportir benih lobster. Sementara negara-negara lain, seperti Vietnam, berhasil mengembangkan industri lobster yang jauh lebih maju dengan menguasai hampir 70 persen lobster dunia.
Cagub Jatim nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah menyapa para nelayan lobster di Trenggalek, kemarin.-Tim Media Luluk-
"Ironisnya, benih lobster yang digunakan Vietnam itu sebenarnya berasal dari Indonesia,” jelas Luluk dalam keterangan resminya, kemarin.
Seharusnya, Indonesia bisa mengembangkan ekosistem yang kuat di Trenggalek. Bukan hanya ekspor benih, tapi juga bisa mengekspor lobster dewasa dengan nilai jual yang jauh lebih tinggi.
Menurut Luluk, harus ada proyek besar berkelanjutan untuk budidaya lobster. Mantan anggota DPR RI itu ingin melibatkan berbagai stakeholder. Mulai dari pemerintah pembuat kebijakan hingga nelayan lobster itu sendiri.
BACA JUGA:Luluk dan Khofifah Amankan Madura, Risma Masih Tenang
BACA JUGA:Luluk Lanjut ke Bangkalan, Temui Para Pengrajin Batik Lokal
Dalam proyek besar berkelanjutan tersebut, nelayan tidak ditempatkan sebagai buruh. Tetapi, harus menjadi bagian dari ownership usaha pembudidayaan. Selain itu, juga harus ada dukungan dari pemerintah provinsi dan juga APBN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: