Gen Z yang Tertarik Bertani Cuma 2,14 Persen, KSP Siapkan Program Regenerasi Petani

Gen Z yang Tertarik Bertani Cuma 2,14 Persen, KSP Siapkan Program Regenerasi Petani

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko memberikan pers di gedung Bina Graha--Kantor Staf Kepresidenan

BACA JUGA:HKTI Jatim Kampanyekan Pertanian Organik

BACA JUGA:HKTI Jatim Kampanyekan Konsep Pertanian Organik di Tengah Pengurangan Subsidi Pupuk

Apalagi, jika menerapkan teknologi dalam bertani. Semua itu menjadi kunci utama untuk mendorong anak-anak muda tertarik menjadi petani.

Moeldoko juga menyampaikan bahwa Program Regenerasi Petani harus dilakukan secara multi-stakeholder. Serta didukung bersama agar mempercepat proses regenerasinya.

Dia menekankan bahwa program ini harus berdampak pada peningkatan jumlah petani muda di Indonesia.

“Sumber Daya petani kita sudah semakin tua. Mau makan apa kita nanti kalau generasi muda tidak mau jadi petani,” ujar Moeldoko.

BACA JUGA: Jokowi Nyatakan Akan Dorong Hilirisasi Produk Pertanian: Industri Harus Dekat Dengan Lahan Pertanian

BACA JUGA:Prabowo Sudah Mulai Peduli Pertanian Sejak Aktif sebagai Tentara

Perwakilan FAO, Rajendra Aryal, mengatakan bahwa pertanian merupakan ladang pekerjaan yang menjajikan. Namun, dia mengakui bahwa masalah regenerasi adalah masalah global.

Dia meyakini generasi muda Indonesia memiliki masa depan cerah di sektor pangan dan pertanian.

Asisten Perwakilan FAO Indonesia Ageng Herianto menyebut bahwa proyek regenerasi petani yang dinamai Technical Cooperation Project akan dibiayai dana internal FAO. FAO maksimal memberikan dana sekitar Rp 7,5 miliar sampai Rp 8 miliar per proyek.

BACA JUGA:Anak Muda Cilacap Harapkan Ekspedisi Perubahan Tangani Masalah Investasi Padat Karya dan Teknologi Pertanian

Dana tersebut akan digunakan pelatihan dalam tiga tingkatan, dengan melakukan pembagian tingkatan akan semakin tekelola dengan baik project ini.

Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera mengatakan bahwa regenerasi petani sudah menjadi perhatian sejak lama.

Menurutnya, program yang dikembangkan KSP itu untuk mengimplementasikan beberapa jenis pertanian. Seperti, permaculture, pertanian ramah lingkungan, penggunaan teknologi sederhana yang tepat dengan menggunakan teknologi IOT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: