Bahasa sebagai Pembentuk Peradaban (3-Habis): Perangkai Keindonesiaan

Bahasa sebagai Pembentuk Peradaban (3-Habis): Perangkai Keindonesiaan

ILUSTRASI Bahasa sebagai Pembentuk Peradaban (3-Habis): Perangkai Keindonesiaan. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Tahun 1928 para pemuda berikrar mentransformasikan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia dan menjadikannya bahasa persatuan. Ketika Indonesia merdeka, bahasa Melayu benar-benar telah berubah menjadi bahasa Indonesia dan menjadi bahasa negara.

Sejak para pemuda menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia telah berkembang tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk mencapai kemajuan bangsa Indonesia. 

Hampir semua unsur kehidupan di Indonesia saat ini telah menggunakan bahasa Indonesia dalam operasionalnya. Saat ini bahasa Indonesia telah digunakan sebagai alat komunikasi dengan jangkauan yang amat luas dengan jumlah penutur melebihi 200 juta. Bahasa Indonesia termasuk bagian dari 10 bahasa dengan penutur terbesar. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini juga tidak bisa dilepaskan dari peran bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia di lembaga-lembaga penelitian, dalam penulisan buku, dan jurnal nasional yang bisa diakses secara terbuka telah menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah berperan penting dalam memajukan ilmu pengetahuan. 

Penggunaan bahasa Indonesia dalam teknologi informasi yang masif juga mengindikasikan pentingnya peran bahasa Indonesia sebagai alat kemajuan bangsa. Agenda penting yang harus dijalankan bangsa Indonesia saat ini adalah mendorong bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan internasional. (*)


*) Purnawan Basundoro adalah guru besar dan dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: