Korea Utara Akan Menutup Perbatasan dengan Korea Selatan Secara Permanen

Korea Utara Akan Menutup Perbatasan dengan Korea Selatan Secara Permanen

Lanskap DMZ Korea-Google Arts & Culture-BBC News

HARIAN DISWAY - Tentara Korea Utara mengatakan bahwa mereka akan menutup dan memblokir perbatasan selatan secara permanen dengan Seoul, Korea Selatan.

Mereka dilaporkan memutus jalan dan jalur kereta api. Jalur yang kelak bisa saja digunakan untuk memfasilitasi perjalanan antara kedua Korea.

Tak hanya itu, Korea Utara juga dilaporkan akan membentengi daerah-daerah yang relevan di pihaknya dengan struktur pertahanan yang kuat.

Staf Umum Tentara Rakyat Korea menyampaikan pengumuman itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Mereka juga telah menginformasikan hal itu kepada militer Amerika Serikat (AS) untuk mencegah bentrokan yang tidak disengaja.

BACA JUGA:Paradoks Pencegahan Nuklir di Semenanjung Korea


Ngeri, ini 10 tempat paling terbatas dan terlarang di bumi. DMZ yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara. Dikenal pula sebagai perbatasan paling berbahaya di dunia.-Joshua Davenport/shutterstock.com-streetinsider.com

Hal tersebut disebut sebagai tanggapan terhadap latihan perang yang telah diadakan di Korea Selatan. Juga kunjungan aset nuklir strategis AS ke negara yang dianggapnya sebagai 'musuh utama yang tidak dapat diubah'.

Korea Utara menggambarkan langkah tersebut sebagai langkah militer besar. Negara bersenjata nuklir tersebut telah diperkirakan akan membatalkan perjanjian penting antar-Korea yang ditandatangani pada tahun 1991.

Namun, media resmi pemerintah negara tersebut tidak menyebutkan bahwa perjanjian tersebut telah diakhiri.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Command) telah diberitahu tentang masalah itu. Tetapi menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut.

BACA JUGA:Diplomasi Bunga dan Kedamaian Semenanjung Korea

UNC yang dipimpin oleh AS adalah pasukan militer multinasional dan mengawasi urusan di Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea, yang secara teknis masih dalam keadaan perang.

Sementara itu, Korea Selatan pada bulan Juli mengatakan bahwa Pyongyang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memasang ranjau darat dan membangun penghalang. Mereka juga telah mengubah daerah di sepanjang perbatasan itu menjadi gurun pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp