Cara Atasi Cekik Mati: Kasus Kematian Gadis Penjual Gorengan
ILUSTRASI Cara Atasi Cekik Mati: Kasus Kematian Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Sumbar. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Saat itulah kita berposisi double cover. Dua tangan mengepal, diangkat merapat melindungi wajah. Kepalan di atas mata, siku di depan dada. Cekikan manual atau ligatur bakal gagal.
Kalau sampai tercekik, ada waktu sepuluh detik untuk melawan dengan berbagai cara. Lewat dari itu, korban sudah sulit melawan. Sebab, otak terhambat oksigen, maka panik, halusinasi, pingsan. Cekikan empat menit konsisten tanpa kendur, korban mati.
Pada sepuluh detik itu, masih ada kesempatan, disebut ”teknik tempurung kura-kura”. Tekuk dagu mepet ke dada, angkat bahu ke atas untuk membantu menyangga leher. Bentuknya seperti kura-kura. Itu memperpanjang dari sepuluh menjadi dua puluh detik menuju pingsan. Itulah saatnya berontak, melawan.
Di pembunuhan Nia, pasti Nia panik. Menurut guru Yulismar, Nia peserta ekstrakurikuler bela diri silat sejak kelas VIII di INS. Berarti, dua tahun dia kursus bela diri. Cukup untuk mengatasi serangan Indra. Tapi, sudahlah… Nia sudah berpulang menghadap Allah SWT. Ada peziarah yang mengatakan, jenazah Nia menebar harum. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: