Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Pasuruan dan Situbondo Beradu Pesona Wisata Desa
Tiga pilar Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo menjelaskan proses pembuatan pupuk organik.-Vincentius Andito Dwijaya Bhakti-
Kami juga diajak mengunjungi peternakan kambing etawa yang posisinya tak jauh dari wisata Banyubiru. Melihat beberapa kambing yang diternak. Kandangnya berbentuk panggung. Di bagian depan terdapat kandang kecil yang berisi anak-anak kambing.
Probo tak ragu memegang kambing-kambing kecil itu. Kemudian, pengelola peternakan itu mengambilkan tiga botol dot berisi susu untuk memberi minum kambing-kambing itu. Di kandang atas, terdapat puluhan ekor kambing dewasa. Kambing etawa terkenal karena susunya yang berkhasiat. Mampu meredakan gula darah, baik untuk lambung, dan lain-lain.
Penjurian lapanan APJW II 2024 di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan.-Vincentius Andito Dwijaya Bhakti-
Setelah dari Pasuruan, kami menuju ke Klatakan, Situbondo. Melewati tol, kemudian menyisir jalan pesisir pantai utara. Melewati Paiton dengan cerobong-cerobong raksasanya. Kawasan industri yang menarik. Terlihat beberapa mesin katrol di atas tebing-tebing bukit gersang yang digerus.
Pesisir pantai Situbondo memang menawan. Gunung Ringgit, tapi lebih tepat disebut Bukit Ringgit terlihat menjulang dari kejauhan. Awan mendung bergulung datang menyelimuti puncak bukit itu. Pemdes Klatakan diberi mandat oleh Provinsi Situbondo untuk mengelola tempat wisata Kampung Kerapu dan Kampung Blekok.
Kampung Kerapu merupakan tempat bersantai dengan view yang menawan. Latar laut dan rumah-rumah apung yang berada di laut. Di dalam rumah-rumah itu terdapat keramba-keramba tempat membudidayakan ikan kerapu.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Tim 2 Sampai Sumenep, mulai Penjurian Lapangan
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Tim 2 Menuju Sumenep, Inilah Pesan Juri
Untuk menuju ke sana, pengunjung harus berjalan melewati floating dock. Sampai di tepi, harus naik speed boat atau perahu. Tiga pilar Desa Klatakan menerangkan pada para juri tentang budidaya tersebut. Juga tentang program-program desa.
Malam harinya, kami menginap di sebuah cottage di Kampung Blekok. Tiga pilar menyarankan kami untuk bangun pagi. Kemudian berjalan ke utara, ke tepi pantai. Saat pagi, katanya, burung-burung blekok akan keluar dari sarang. Berputar-putar di langit sebelum berpencar mencari makan.
Tentu kami tak sabar menunggu pagi tiba. Sebelum berangkat melakukan penjurian ke kota berikutnya.
Semoga tidak bangun kesiangan karena penjurian hari ini cukup padat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: