2024 Wenzao Ursuline Conference on Southeast Asian Studies ICSEAS (1): Kemajuan Asia Tenggara: Berkah dan Tantangan

2024 Wenzao Ursuline Conference on Southeast Asian Studies ICSEAS (1): Kemajuan Asia Tenggara: Berkah dan Tantangan

DELEGASI dari Universitas Airlangga mengikuti 2024 Wenzao Ursuline Conference on Southeast Asian Studies ICSEAS di Wenzao Ursuline University of Languages (WZU), Kaohsiung, Taiwan. -Bagong Suyanto untuk HARIAN DISWAY-

Selama konferensi berlangsung, ada lima subtema yang dikaji. Lima subtema itu adalah, pertama, intervensi negara dan kekuatan pasar, yakni meneliti peran negara dalam membentuk kebijakan ekonomi, regulasi, dan dinamika pasar. 

BACA JUGA:Menkominfo: Internet Indonesia Tergolong Lemot Di Asia Tenggara

BACA JUGA:Pabrik Baterai Terbesar Se-Asia Tenggara di Karawang

Kedua, marketisasi dan transformasi sosial ekonomi. Dalam sesi itu, peserta berusaha menjelajahi dampak reformasi berorientasi pasar terhadap mata pencaharian, ketidaksetaraan, dan kesejahteraan sosial. 

Ketiga, masyarakat sipil dan gerakan akar rumput. Sesi tersebut menganalisis peran organisasi masyarakat sipil, gerakan sosial, dan inisiatif akar rumput dalam mengadvokasi perubahan dan menantang narasi dominan. 

Keempat, tata kelola dan dinamika politik. Sesi itu mengkaji interaksi antara kekuasaan negara, struktur tata kelola, dan proses politik di negara-negara Asia Tenggara. 

Kelima, dinamika budaya dan politik identitas. Sesi itu berusaha memahami bagaimana identitas budaya, etnisitas, dan agama bersinggungan dengan dinamika negara dan pasar dalam membentuk norma dan praktik masyarakat.

BACA JUGA:Internet Indonesia Paling Lambat di Asia Tenggara

BACA JUGA:Asia Tenggara Harus Manfaatkan Tiongkok

Semua subtema yang dibahas peserta konferensi berlangsung dinamis. Mengkaji isu-isu sosial, ekonomi dan politik kawasan Asia Tenggara dari berbagai perspektif memang menarik. 

Semenjak ratusan tahun lalu, Asia Tenggara telah dikenal sebagai kawasan perdagangan yang ramai. Posisi Asia Tenggara sangat strategis, yakni terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Banyak pelabuhan besar berdiri dan menjadi tempat singgah para pedagang dari berbagai wilayah. 

Posisi strategis tersebut membuat Asia Tenggara tumbuh pesat dan bahkan menjadi episentrum pertumbuhan. Namun, posisi strategis Asia Tenggara itulah kemudian yang menjadi titik awal munculnya berbagai permasalahan di kawasan itu.

BACA JUGA:Semantok, Bendungan Ke-30 Jokowi, Terbesar di Asia Tenggara

BACA JUGA:Super Hercules TNI -AU Tercanggih di Asia Tenggara

Asia Tenggara yang memiliki peran penting sebagai pusat perdagangan global tidak hanya menjadi salah satu tujuan investasi dari para pemilik modal. Tetapi, juga menjadi episentrum munculnya berbagai masalah akibat industrialisasi dan penetrasi kekuatan modal yang mengeruk kekayaan sumber daya alam di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: