Presiden Persebaya Bagi Kisah Sukses 20 Tahun Bikin Liga DBL di Indonesia Sports Industry Summit 2024

Presiden Persebaya Bagi Kisah Sukses 20 Tahun Bikin Liga DBL di Indonesia Sports Industry Summit 2024

Presiden Persebaya Azrul Ananda saat menjadi pembicara di Indonesia Sports Industry Summit 2024.--DBL.id

Kata Azrul, sebelum DBL lahir, sebenarnya sudah ada liga basket pelajar. Namun konsepnya tidak menganut student athlete.

"Nah DBL hadir dengan konsep student athlete. Mereka yang ikut itu student, basketnya itu menjadi panggung untuk mencari prestasi sekaligus mengajarkan sesuatu yang tidak bisa didapatkan di sekolah," kata Azrul.

Berangkat dari Surabaya dan kemudian ekspansi di Malang, liga DBL  dalam perjalanannya booming dan bisa terus membesar. Hadir di banyak kota. Dari Aceh sampai Papua.

Musim ini kompetisi DBL yang bernama Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. "Mungkin kalau tidak ada pandemi, kami sudah bisa ada di semua provinsi," kata Azrul.

Menariknya, cara DBL membesar justru bukan dengan mengendurkan soal regulasnyai, terutama yang berkaitan dengan konsep student athlete. Pada prakteknya, regulasinya malah terus diperbaiki dan diperketat.

"Kalau dulu gak naik kelas gak boleh ikut atau main di DBL. Sekarang makin ketat, nilai di bawah 6 tidak boleh ikut," ungkap pria yang belakangan dikenal juga sebagai sosok di balik suksesnya sejumlah event sepeda sebagai sport tourism di beberapa kota itu.

Azrul menegaskan, kehadiran kompetisi DBL lebih dari sebuah liga pembinaan. Sebab jika sebagai pembinaan, maka ujungnya para pemain DBL menjadi pro player di liga profesional atau timnas.

Nah faktanya, 99 persen pemain DBL tidak menjadi pemain basket profesional.

"Mungkin 99 persen pemain berhenti basket setelah SMA. Tapi mereka harus menjadi profesional di bidangnya masing-masing. Apa yang mereka dapat selama mengikuti kompetisi DBL, harapannya bisa mereka terapkan di bidangnya masing-masing, salah satunya sportivitas dan kedisiplinan," kata Aza.

BACA JUGA:Persebaya Rilis Jersey Anniversary 97 Tahun, 8 Edisi Berturut-Turut Sejak Era Azrul Ananda

Apa yang disampaikan Aza memang diakui mantan-mantan pemain DBL yang akhirnya tak berkarier sebagai pemain basket profesional. Sebut saja mereka yang kemudian menjadi perwira-perwira polisi yang masuk lewat jalur Akademi Kepolisian (Akpol). Bahkan saat ini sudah ada dua eks pemain DBL yang menjadi lulusan Akpol dan meraih predikat Adhi Makayasa (lulusan terbaik).

Salah satu dari lulusan terbaik itu, AKP Nahal Rizaq mengakui, kemampuan fisik dan kedisiplinan yang dihadapi saat masih di Akpol sudah banyak dipelajarinya saat menjadi pemain DBL.

Azrul mengakui keberhasilan DBL menyelenggarakan liga basket pelajar selama 20 tahun ini tak lepas dari konsistensi menjalankan regulasinya. DBL tak pernah kompromi terhadap pelanggaran-pelanggaran aturan.

"Konsistensi itu paling susah diterapkan. Kami bisa menjaga itu selama 20 tahun ini," kata Azrul seperti dikutip dari DBL.id.

BACA JUGA:Dirut PT AHM Melihat Langsung Kejayaan Honda DBL di Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: