Diungkap, Bohir Gangster di Semarang

Diungkap, Bohir Gangster di Semarang

Sebuah foto yang viral di media sosial, nampak kepala anggota gangster tertancap celurit dengan luka cukup parah. --

BACA JUGA:Dua Gangster Surabaya Tawur, Satu Meninggal

Irwan menyatakan, berdasar penyelidikan sementara, diketahui ada tiga situs judol yang membiayai gangster Semarang. Yakni, situs Ganas 69, Jeju.LOL, dan Zigzag. Mereka beriklan rutin ke medsos empat gangster tersebut. 

Irwan: ”Polanya, Iqbal menerima dana dari bandar judi online, lalu diteruskan ke Alfin dan Sandi. Di rekening Iqbal, kami menemukan saldo Rp 48 juta hasil dari bandar judi online.”

Ada perincian penggunaan uang. Antara lain, untuk membeli senjata, miras sebelum tawuran, dan biaya sewa vila untuk rapat sebelum atau sesudah tawuran. Pokoknya untuk biaya operasional gangster. Kini polisi sedang menyelidiki bandar judi online pemasok dana itu.

BACA JUGA:Psikolog: Anggota Gangster adalah Pemuda yang Mencari Jati DIri

BACA JUGA:Cara Gangster Surabaya Rekrut Anggota Baru

Memang, itu tidak sama dengan gangster mafia di Amerika Serikat. Tapi, kemitraan gangster dengan bandar judol itu kolaborasi dua kelompok pelanggar pidana yang hasil akhirnya berupa tawuran. Kalau selama ini tawuran cuma sekadar sikap sok jago remaja yang sedang mencari identitas diri, kini tawuran sudah dibiayai.

Jurnalis senior Amerika Serikat (AS), Selwyn Raab, dalam bukunya yang berjudul Five Families: The Rise, Decline and Resurrection of America’s Most powerful Mafia Empire (2014) mengisahkan organisasi kejahatan di AS, Cosa Nostra, yang anggotanya para mafia dari Pulau Sisilia, Italia. Itulah gangster terbesar di sana yang merajalela pada setengah abad silam.

Itu gangster tua di dunia. Usianya sudah 150 tahun. Pada 1876, Leopoldo Franchetti menggambarkan Mafia Sisilia sebagai industri jasa kekerasan. Pada 1993, sosiolog Italia Diego Gambetta menggambarkannya sebagai kartel firma perlindungan swasta. Ia mencirikan mafioso sebagai penjamin kepercayaan. Kalau di Indonesia sekarang mirip jasa debt collector

Cosa Nostra dalam bahasa Sisilia berarti ”milik kami”. Lama-lama oleh warga AS disebut mafia. Bentuknya organisasi kriminal atau gangster. Mereka menjual jasa layanan perlindungan dan arbitrase di bawah merek umum (sebagaimana nama perusahaan jasa). 

Kegiatan mereka adalah perlindungan, pemerasan, arbitrase perselisihan antara penjahat, serta pengawasan perjanjian dan transaksi ilegal. 

Mereka tidak melayani konflik dalam transaksi legal. Sebab, hal itu ditangani polisi. Mereka melayani konflik alam transaksi ilegal seperti penjualan senjata dan miras (waktu itu ilegal di AS), pelacuran, dan perjudian serta prdagangan narkoba.

Pada 1960-an ada beberapa kelompok mafia di sana. Setiap kelompok mengeklaim kedaulatan atas suatu wilayah, biasanya kota, desa, atau lingkungan, tempat mereka menjalankan pemerasan. Para anggotanya menyebut diri mereka ”orang-orang terhormat”. Warga AS menyebut mereka sebagai mafioso. 

Pada pertengahan abad ke-20 emigrasi besar-besaran dari Sisilia menyebabkan terbentuknya geng-geng mafioso di Australia, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan. Kelompok-kelompok yang berbasis di diaspora itu meniru tradisi dan metode leluhur Sisilia.

Jika ada anggota mafia ditangkap polisi, ia pasti dengan ketat menaati gerakan tutup mulut alias bungkam. Anggota yang tertangkap wajib tahan siksaan polisi yang berusaha membongkar jaringan mafia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: