Tren F&B Series 2025 (1): Inovasi dan Adaptasi Menghadapi Era Baru

Tren F&B Series 2025 (1): Inovasi dan Adaptasi Menghadapi Era Baru

Ilustrasi makanan dan minuman di minimarket.--Unsplash

Namun, personalisasi juga memunculkan tantangan baru terkait dengan peningkatan dalam penggunaan data, juga menimbulkan kekhawatiran terkait privasi data. 

Di tengah meningkatnya regulasi perlindungan data pribadi, seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi di Indonesia, bisnis F&B perlu memastikan bahwa data konsumen diproses secara aman dan sesuai dengan regulasi. 

Penerapan kebijakan privasi yang transparan dan membangun kepercayaan pelanggan melalui pengelolaan data yang etis akan menjadi tantangan yang perlu diatasi. 

Untuk itu, regulasi mengenai perlindungan data pribadi makin ketat sehingga bisnis F&B perlu memastikan bahwa penggunaan data pelanggan dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan dan etika. 

PENGARUH GENERASI Z DALAM MENGUBAH PREFERENSI PASAR

Generasi Z, yang lahir tahun 1997–2012, merupakan digital native, dan sebagai kelompok konsumen yang makin dominan di pasar. 

Dengan gaya hidup yang cenderung cepat, serbapraktis, dan digital-savvy, mereka mengharapkan bisnis F&B untuk menyediakan produk dan layanan yang mudah diakses secara online, serta mendukung nilai-nilai yang mereka yakini, seperti keberlanjutan dan inklusivitas. 

Sebuah survei oleh Deloitte menunjukkan bahwa 63 persen generasi Z lebih memilih merek yang memiliki komitmen sosial yang kuat karena lebih memilih merek yang memiliki tanggung jawab sosial dan keberlanjutan dalam praktik bisnis mereka. 

Mereka mencari produk yang mudah diakses secara digital dan mendukung nilai-nilai yang mereka yakini, seperti keberlanjutan, kesehatan, dan inklusivitas.

Sebagai respons, banyak bisnis F&B yang berkolaborasi dengan influencer atau menciptakan kampanye pemasaran digital yang menarik perhatian generasi Z. 

Selain itu, menyajikan produk dengan narasi yang kuat mengenai keberlanjutan atau dampak sosial dapat menjadi strategi efektif untuk menarik perhatian kelompok itu. 

Pelaku bisnis F&B dapat memanfaatkan tren tersebut dengan menawarkan produk yang relevan dan mempromosikan merek melalui media sosial yang sering digunakan generasi Z seperti Instagram, TikTok, dan YouTube. 

Selain itu, keterlibatan dalam kampanye sosial atau kolaborasi dengan influencer dapat membantu mereka untuk lebih menarik perhatian dan membangun keterikatan dengan konsumen muda.

TANTANGAN DAN PELUANG UNTUK INDUSTRI F&B DI INDONESIA

Meski tren itu menawarkan berbagai peluang, industri F&B di Indonesia juga menghadapi tantangan yang signifikan. Salah satunya adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan regulasi yang terus berubah, terutama terkait keamanan pangan dan perlindungan konsumen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: