Tren F&B Series 2025 (1): Inovasi dan Adaptasi Menghadapi Era Baru
Ilustrasi makanan dan minuman di minimarket.--Unsplash
Ketatnya persaingan di pasar juga memaksa bisnis untuk terus berinovasi agar tetap kompetitif.
Namun, peluang yang ada juga cukup besar. Pertumbuhan ekonomi digital dan penetrasi internet yang terus meningkat di Indonesia membuka peluang bagi ekspansi bisnis F&B yang berbasis teknologi.
Kemitraan dengan platform pengantaran makanan atau e-commerce dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan. Selain itu, peningkatan kesadaran konsumen akan kesehatan dan keberlanjutan memberikan kesempatan bagi bisnis yang mampu menawarkan produk dengan nilai tambah yang tinggi.
SIMPULAN
Tren bisnis F&B menuju 2025 menuntut pelaku usaha untuk mengintegrasikan inovasi produk, teknologi digital, dan keberlanjutan dalam strategi mereka. Adaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen dan pemanfaatan teknologi akan menjadi kunci dalam memenangkan persaingan pasar.
Industri F&B tahun 2025 akan makin kompleks dengan perubahan yang dipengaruhi oleh digitalisasi, keberlanjutan, dan perubahan preferensi konsumen.
Pelaku usaha harus bersiap untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tren baru, termasuk mengintegrasikan teknologi digital dalam operasional, mengedepankan keberlanjutan, serta mengembangkan produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen masa kini.
Dengan langkah yang tepat, bisnis F&B di Indonesia dapat terus berkembang dan memperkuat posisinya baik di pasar domestik maupun internasional.
Selain itu, penting bagi pelaku bisnis untuk terus mengikuti perkembangan regulasi dan tren sosial guna menjaga relevansi dan daya saing di masa depan.
Dengan mengambil langkah proaktif dalam memanfaatkan tren itu, pelaku bisnis F&B di Indonesia memiliki peluang besar untuk berkembang dan memperkuat posisinya di pasar global. (*)
*) Irra Chrisyanti Dewi adalah staf pengajar Fakultas Pariwisata, Universitas Ciputra Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: