Siklon Tropis Jadi Pemicu Panas Ekstrem Sangat Dikeluhkan Masyarakat, Apa Sih Itu?
Beberapa kota di Indonesia kini mengalami suhu panas ekstrem. Fenomena ini banyak dikeluhkan masyarakat, terutama di wilayah Jawa hingga NTT, hingga menjadi perbincangan hangat di media sosial. --BRI
HARIAN DISWAY - Beberapa kota di Indonesia kini mengalami suhu panas ekstrem. Fenomena ini banyak dikeluhkan masyarakat, terutama di wilayah Jawa hingga NTT, hingga menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, menjelaskan bahwa peristiwa ini disebabkan oleh Siklon Kong-rey yang aktif menarik kelembapan dari daerah sekitarnya, termasuk Jawa.
"Akibatnya, kelembapan di daerah tersebut berkurang dan suhu permukaan meningkat, yang dapat terlihat sebagai warna merah pada citra satelit," ungkap Ida. Katanya, pola musim di Indonesia mengalami pergeseran.
BACA JUGA: World Mental Health Day: Cuaca Panas dan Kesehatan Mental Kita
Pada Oktober biasanya menjadi awal musim penghujan. Namun, tahun ini diperkirakan akan tejadi keterlambatan musim hujan di beberapa wilayah Indonesia yang dipicu kondisi atmosfer yang mengering.
"Oleh karena itu, meskipun Oktober biasanya awal musim hujan, beberapa faktor seperti kondisi atmosfer dan pengaruh siklon tropis bisa menunda atau mengurangi intensitas hujan," tambahnya.
Keterlambatan musim hujan mengakibatkan kondisi suhu panas di beberapa wilayah, pada citra satelit yang sedang viral, nampak warna merah pada pulau jawa yang menunjukkan suhu tinggi.
BACA JUGA: 1 Juta Agen BRILink Tersebar di 62 Ribu Desa Jadi Bukti Pemerataan Layanan BRI
"Hal ini (kondisi atmosfer dan pengaruh siklon tropis) menyebabkan suhu permukaan tetap tinggi dan muncul sebagai area berwarna merah pada citra setalit," terangnya.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, ikut menambahkan jika kondisi panas ekstrim tersebut diprediksi masih akan bertahan di wilayah Jawa hingga NTT selama beberapa hari mendatang.
"Kondisi tersebut terus dipantau oleh BMKG karena perubahan cuaca sangat dinamis dan tergantung pada dinamika cuaca regional dan pola pergerakan atmosfer secara keseluruhan yang sedang aktif di wilayah Indonesia," tutur Andri.
Siklon Tropis Kong-Rey terjadi di Samudera Pasifik yang saat ini aktif memengaruhi pola cuaca di beberapa kawasan Jawa hingga NTT dilanda udara kering dan suhu meningkat. Namun, kondisi itu diperkirakan akan melemah.
Pada beberapa waktu ke depan akan mengalami pergeseran menjauh. Dalam kondisi saat ini, dirinya mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Jawa hingga NTT untuk waspada dengan potensi dampak suhu tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: