Perjalanan Seni Rupa Jawa Timur: Potensi Tersembunyi di Balik Eksposur Terbatas
(Dari kiri) Nirwan Dewanto, Wahyudin dan Ayos Purwoaji sedang membahas perjalanan seni rupa kontemporer Jawa Timur-Martinus Ikrar Raditya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sering kali seni rupa kontemporer Jawa Timur kurang mendapat sorotan nasional. Tetapi, menurut Kurator dan Penulis Bergerak dari Pinggir, Wahyudin seni rupa kontemporer Jawa Timur punya keunikan tersendiri.
Mengutip sepenggal kalimat dari film Rattatoulie Jawa Timur punya rasa seninya sendiri. "Setiap orang tidak bisa menjadi seniman hebat, tapi seniman hebat bisa berasal dari manapun," ucap Wahyudin pada diskusi ARTSUBS, 1 November 2024.
Selama 20 tahun ia berkelana di Jawa Timur banyak seniman bintang yang membanggakan karena karya seninya. Salah satunya Gatot Mujianto yang berasal dari Malang. Seniman yang sudah diakui hingga Asia dengan karya seninya yang berbahan dasar plastik.
BACA JUGA: ARTSUBS, Pameran Seni Rupa Kontemporer Berskala Besar di Indonesia Digelar di Surabaya
Bahkan beberapa pameran internasional pernah memamerkan beberapa karyanya. Lantas mengapa ia jarang sekali diundang atau dikenal di Kawasan Jawa Timur? "Itu karena kurangnya penjemputan atau highlight terhadap perupa Jawa Timur," ucapnya.
Wahyudin menambahkan bahwa sebetulnya banyak seniman berbakat yang ada di Jawa Timur. Tetapi, mereka sangat jarang terekspos dan tersebar di daerah-daerah pinggiran.
Diskusi panjang tentang perjalanan seni rupa kontemporer di ARTSUBS-Martinus Ikrar Raditya-
Selain Gatot Mujianto ada juga Jumartono dan Kris Goloh. Mereka berdua adalah seniman seni rupa kontemporer asal Lamongan. Keduanya punya karya yang bernilai seni tinggi sehingga bisa diadu ke luar negeri.
BACA JUGA: Diskusi ARTSUBS Kuak Jalan Terjal Tak Terarsip Seni Rupa Kontemporer Jawa Timur
Jadi perkembangan seni kontemporer di Jawa Timur sudah sangat berkembang. Banyak perupa-perupa di Jawa Timur punya cirikhas dan keotentikan dari karyanya. Meski begitu mereka masih dianggap seniman kelas 2 dibandingkan Bandung dan Bali.
Tetapi, seni rupa kontemporer Jawa Timur mulai menunjukan taringnya. "Terlebih lagi ketika pasar seni rupa membeludag dan para seniman di Bandung dan Bali tidak bisa mencakup kebutuhan pasar," ucapnya.
Sehingga pasar seni rupa baru melirik Jawa Timur, karena punya karya seni rupa yang spesial. Terlebih lagi karena pasar sudah bosan dengan karya seni yang begitu-begitu saja.
BACA JUGA: Menyambut Perhelatan ARTSUBS 2024 di Surabaya; Usung Ways of Dreaming untuk Wujudkan Mimpi Surabaya
Ayos Purwoaji juga memperkuat pendapat itu dengan mengatakan bahwa potensi perupa Jawa Timur sangat bagus. Sehingga perlu sekali disokong dengan berbagai kegiatan seperti ARTSUBS. Bahkan harus dimulai dari kampus-kampus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: