Perjalanan Seni Rupa Jawa Timur: Potensi Tersembunyi di Balik Eksposur Terbatas
(Dari kiri) Nirwan Dewanto, Wahyudin dan Ayos Purwoaji sedang membahas perjalanan seni rupa kontemporer Jawa Timur-Martinus Ikrar Raditya-
(Dari kiri) Wahyudin dan Ayos Purwoaji menjelaskan kisah seni rupa kontemporer Jawa Timur-Martinus Ikrar Raditya-
Menurutnya kampus bisa menjadi jembatan untuk para seniman muda menggaet pasar internasional. Hal ini disebabkan sudah hilangnya budaya sanggar seni rupa yang pada akhirnya menjadikan kampus sebagai ujung tombak penghasil seniman baru.
"Kampus-kampus dengan jurusan seni adalah wadah pengkaderan baru, budaya seniman membuka sanggar seni sudah mulai ditinggalkan," jelasnya. Kampus harus mengulik serta serius dalam mengurus jurusan-jurusan kesenian terutama seni rupa.
BACA JUGA: Diskusi ARTSUBS Kuak Jalan Terjal Tak Terarsip Seni Rupa Kontemporer Jawa Timur
Karena sampai saat ini menurutnya kampus-kampus di Jawa Timur masih belum menghasilkan seniman dan kurator yang cemerlang. Apalagi ditambah kurangnya dokumentasi terhadap berbagai kegiatan seni rupa yang makin memperburuk ekosistem seniman di Jawa Timur.
Jangan sampai potensi tersebut tak dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Ayos berharap akan ada lagi seniman-seniman baru yang karya-karyanya dipamerkan di mancanegara. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: