Transformasi Imam Masjid ke Imam Kementerian

ILUSTRASI transformasi imam Masjid Istiqlal ke imam Kementerian Agama RI.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:10 Tahun Presiden Jokowi, Kementerian Agama Menjadi Faster, Better, dan Stronger
BACA JUGA:Kementerian Agama Soal Pegawai Non-Islam: Itu Bagian dari Panitia, Bukan Petugas Haji!
Dengan demikian, tepat sekali Presiden Prabowo Subianto memberikan amanah kepada Nasaruddin Umar sebagai imam (menteri) di Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) pada Kabinet Merah Putih.
Sekadar flashback, Kemenag merupakan salah satu kementerian yang sering menjadi sorotan dari waktu ke waktu. Di pemerintahan sebelumnya, salah satu sorotan tertuju pada persoalan manajemen dan penyelenggaraan haji.
Nasaruddin Umar tampaknya telah dipertimbangkan secara matang oleh Presiden Prabowo untuk mengawal Kemenag.
Selain itu, mengembalikan marwah Kemenag sebagai kementerian yang memiliki moto ikhlas beramal tidak hanya dalam tulisan dan slogan, tetapi juga dalam aksi dan tindakan dalam kehidupan riil.
Di samping sebagai imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar juga seorang akademikus yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang tafsir di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2002.
Sampai saat ini ia masih tercatat sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai rektor/ketua Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta.
Ia juga pernah menjabat direktur jenderal (dirjen) pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI.
Lalu, apa hubungan imam masjid dengan imam kementerian? Sebagai imam besar Masjid Istiqlal, telah dimaklumi oleh Nasaruddin terkait tanggung jawabnya sebagai imam masjid dan menteri agama.
Pun, fungsi ekspansif masjid untuk pemberdayaan dan pengembangan umat, transformasi nilai-nilai kepemimpinan masjid di kementerian, dan lain sebagainya.
Apalagi, Presiden Prabowo mengizinkan Nasaruddin Umar tetap menjadi imam besar Masjid Istiqlal di tengah kesibukannya menjalankan amanah sebagai menteri agama.
Selama kepemimpinan sebagai imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin telah mengoptimalkan fungsi ekspansif Masjid Istiqlal selain untuk ibadah mahda (pokok), juga fungsi penting lainnya yang sangat moderat.
Misalnya, fungsi pendidikan, dakwah, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Apalagi, melalui peran Dewan Masjid Indonesia (DMI) di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla (mantan wakil presiden) yang terorganisasi dengan baik dan program yang jelas, eksistensi masjid telah memberikan manfaat yang luar biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: