Biennale Drawing Aksera, Sajikan Seni Drawing Kontemporer

Biennale Drawing Aksera, Sajikan Seni Drawing Kontemporer

Yunus Jubair (kiri), pelukis surealisme asal Surabaya, dan Koko Moses seniman pelukis asal Banyuwangi sedang mengamati karya seni dalam agenda Biennale Drawing Aksera yang berlangsung di STKW Surabaya. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Pelukis Sejarah Jansen Jasien Meninggal Dunia

Dengan ukuran itu, sebanyak 34 karya dipajang di Rangkuti Space STKW. Berbagai karya dari berbagai genre. Mulai dari realisme hingga abstrak.

Dua di antaranya adalah karya berjudul Wallcity dan Rutinitas. Wallcity merupakan karya perupa yang menyebut dirinya "Babiteng".

Wallcity terdiri dari berbagai objek dengan teknik membatik di atas latar belakang kain polos yang berwarna. Seperti objek robot, tanaman hingga Godzilla dengan gaya naive.

Kemudian perupa Sujud SukurIa melukis karya berjudul Rutinitas yang juga menggunakan gaya naive.

Dalam lukisan itu, Sujud menggambarkan bagaimana rutinitasnya saat berkesenian. Kemudian ia mengarsirnya dengan spidol warna-warni.

BACA JUGA:Pentas Wicara ARTSUBS bersama Eko Nugroho, Seniman di Balik DGTMB yang Ubah Seni Lokal ke Industri Global

BACA JUGA:Perjalanan Seni Rupa Jawa Timur: Potensi Tersembunyi di Balik Eksposur Terbatas


Koko Moses seniman asal Banyuwangi sedang mengamati salah satu karya di pameran Biennale Drawing Aksera dilaksanakan di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya_Rabu, 6 November 2024_Dinar Mahkota Parameswari-

Koko Moses seorang seniman asal Banyuwangi, hadir dalam pameran itu. Ia ingin mencari inspirasi. "Saya ke sini untuk belajar dan mencari sudut pandang lain dari seni drawing," ucapnya.

Sudut pandang itu yang nantinya bisa diterapkan pada karyanya. Moses berharap ke depan akan banyak pameran-pameran yang bisa memberi sudut pandang baru. Seperti Biennale Drawing Aksera tersebut.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: