Wapres Gibran Ceritakan Pengalaman Kirim Surat Ke Mendikbud Nadiem Makarim Tapi 'Dicuekin'
Wapres Gibran saat Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, pada Senin, 11 November 2024--Disway.id/ Anisha Amalia Zahro
HARIAN DISWAY - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menuturkan bahwa dirirnya pernah berkirim surat ke Kemendikbud Ristek, Nadiem Makarim namun tidak mendapatkan tanggapan alias diabaikan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta pada Senin, 11 November 2024.
Surat yang disampaikan Gibran ke Nadiem Makarim itu ia tampilkan di layar presentasi. Tampak surat tersebut bertuliskan kop 'Wali Kota Surakarta' dengan nomor surat DK.00/2513/2024.
"Ini adalah surat yang saya kirim waktu saya masih jadi Walikota. Saya kirim surat ini ke Pak Menteri Pendidikan (Nadiem), namun kemarin saya cek ke Pak Sekda dan Kepala Dinas yang ada di Solo, surat ini belum mendapatkan tanggapan," ujar Gibran.
BACA JUGA:Wapres Gibran Buka Layanan Pengaduan Masyarakat, Bisa Datang Langsung Ke Istana
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tiba di Washington DC, Akan Temui Joe Biden Besok
Surat tersebut berisikan tentang berbagai isu Pendidikan yang sedang terjadi di wilayahnya Solo, seperti permasalahan zonasi, program Merdeka belajar, pengawasan sekolah hingga penghapusan Ujian Nasional (UN).
"Surat ini isinya adalah keluhan-keluhan saya sebagai Walikota mengenai masalah zonasi, masalah program Merdeka Belajar, masalah pengawasan sekolah, dan masalah Ujian Nasional," jelasnya.
Menurut putra sulung Joko Widodo (Jokowi) itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yang menjabat saat ini Abdul Mu'ti lebih dapat menangani permasalahan-permasalahan sebut.
"Pak Menteri yang sekarang beda. Kemarin pulang dari akmil, kita langsung koordinasi dan klik untuk masalah-masalah (seperti,Red) zonasi," sebut Wapres.
BACA JUGA:Gunawan Sadbor: Dari Tersangka Menjadi Duta Judi Online
BACA JUGA:Peternak Buang Susu, Pemerintah Bekukan Izin Impor 5 Perusahaan
“Jadi, bapak ibu, zonasi ini program yang baik, tapi silakan nanti bapak ibu selama rakor mungkin bisa memberi masukan, karena jumlah guru kita itu belum merata,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: