Seminar Industrial Insight PKA Untag Surabaya, Mengupas Stigma Gen Z di Dunia Kerja

Seminar Industrial Insight PKA Untag Surabaya, Mengupas Stigma Gen Z di Dunia Kerja

Peserta yang mengikuti Industrial Insight yang diadakan PKA Untag Surabaya. --PKA Untag Surabaya

Misalnya, jika ada tawaran yang lebih menguntungkan, ia rela melepas pekerjaannya saat ini untuk mengambil pekerjaan baru itu. Padahal, kurun waktu mereka bekerja hanya 3 sampai 6 bulan saja.

"Awalnya cukup geregetan saat lihat Gen Z seperti itu. Tetapi kini, saya lebih tahu bagaimana cara menghadapi Gen Z," lanjutnyi.

Dengan berbagai stigma yang melekat itu, ada pertanyaan yang dilayangkan oleh Farah ke peserta: Apa yang salah dengan Gen Z?.

BACA JUGA:5 Model Lemari Baju Kekinian untuk Anak Gen Z yang Rapi dan Estetik

BACA JUGA:5 Rekomendasi Model Dapur untuk Anak Gen Z: Modern, Praktis, dan Estetik

Ramailah komentar tentang jawaban-jawaban kesalahan Gen Z. Seperti Gen Z lemah, suka menganggur, pembangkang dan banyak lagi.

Farah menjawabnya dengan menunjukkan layar yang berisi ajakan untuk berhenti menghakimi Gen Z.

Tingkah laku unik mereka seharusnya bisa diarahkan sebagai kekuatan pendorong lain.

"Misalnya saja tentang blak-blakan. Hal tersebut tidak selamanya buruk. Malah sangat baik. Karena mereka bisa mengungkapkan kendala yang dirasakan," ucap Farah.

Lalu sikap idealis serta selalu ingin instan itu boleh-boleh saja. Tetapi dia meminta mereka untuk menganalisis keadaan perusahaan terlebih dulu.

Perusahaan-perusahaan di Indonesia masih banyak yang konvensional. Sehingga sistem kerja yang terbentuk masih menggunakan kaidah-kaidah tradisional.

Kalau memang Gen Z ingin merombak sistem tersebut, maka Farah menyarankan mereka untuk mengikisnya secara perlahan.

BACA JUGA:Apa Itu Jam Koma? Istilah Baru Gen Z yang Viral di Media Sosial

BACA JUGA:Pertarungan Ide di Jakarta: Solusi Cerdas RIDO dan Si Doel untuk Gen Z yang Terimbas PHK!

Farah menekankan pentingnya komunikasi sebagai kunci untuk membangun relasi. Sehingga ke depan saat mereka kesulitan, Gen Z akan memiliki banyak teman yang bisa membantunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: