Program Makanan Bergizi; Perspektif Filsafat Marxisme dalam Kebijakan Pangan
ILUSTRASI Program Makanan Bergizi; Perspektif Filsafat Marxisme dalam Kebijakan Pangan. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Prabowo Ingin Belajar Kesuksesan Brasil Garap Makan Bergizi Gratis dan Energi Terbarukan
BACA JUGA:Ungkap Bahaya Mikroplastik, Program Makan Bergizi Gratis Diminta Tak Gunakan Kemasan Plastik
Berdasar perspektif Marxis, kebijakan pangan itu menjadi alat penting untuk mengoreksi ketidakadilan tersebut. Dengan memberikan akses kepada pangan bergizi secara gratis atau terjangkau, pemerintah berusaha mengurangi ketergantungan masyarakat pada sistem pasar yang dikuasai kepentingan kapitalis.
Langkah itu mencerminkan upaya negara untuk menciptakan kesejahteraan sosial melalui redistribusi, sejalan dengan visi Marx tentang masyarakat yang adil dan tanpa kelas.
PENGARUH PADA INDUSTRI PAKAN TERNAK RAMAH LINGKUNGAN DAN NUTRISI TINGGI
Kebijakan pangan yang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani tentu akan berdampak pada industri pakan ternak. Industri itu menjadi salah satu pilar penting dalam rantai pasok protein hewani.
BACA JUGA:AS dan Tiongkok Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Prabowo Dapat Dukungan Biden untuk Program Makan Bergizi Gratis
Namun, dalam sistem kapitalisme, industri pakan ternak acap kali mengorbankan kualitas dan keberlanjutan demi biaya produksi yang rendah.
Penggunaan bahan pakan yang tidak ramah lingkungan, seperti bahan kimia berbahaya atau antibiotik, tidak hanya merugikan kesehatan hewan dan manusia, tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan.
Dari perspektif Marxis, industri pakan ternak dalam program itu harus diarahkan pada keberlanjutan ekosistem. Pemerintah dapat mendorong penggunaan bahan-bahan pakan alami yang lebih sehat sehingga kualitas gizi hewan dan keamanan pangan manusia lebih terjamin.
Langkah itu akan menciptakan rantai pasok yang lebih ramah lingkungan, di mana setiap bagian dari rantai produksi mendukung kesejahteraan alam.
Marxisme memandang itu sebagai cara untuk mengurangi pengaruh kapitalisme dalam industri pakan ternak dan mengembalikan sumber daya alam pada kontrol publik demi kesejahteraan bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: