Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (4): Perpustakaan sebagai Ruang Publik yang Menyenangkan
STATE Library Victoria, Melbourne, Australia. -Instagram-@1000libraries-
PELAJARAN
Melihat dan berkunjung ke State Library Victoria, ada satu pelajaran menarik yang bisa dipetik sebagai dasar pengembangan perpustakaan di tanah air.
Di Melbourne, keberadaan perpustakaan tampaknya tidak sekadar menawarkan kelengkapan koleksi, tetapi juga menawarkan ruang publik yang nyaman dan menyenangkan bagi para pengunjung.
Alih-alih mengembangkan perpustakaan sebagai lembaga layanan yang kaku dan membatasi, di Melbourne keberadaan perpustakaan dikelola layaknya tempat wisata yang serbaramah dan melayani.
Di State Library Victoria tersedia kafe kecil yang menyediakan berbagai minuman dan makanan ringan bagi para pengunjung. Para pengunjung bisa membeli minuman dan makanan yang disukai untuk kemudian dibawa ke meja tempat mereka membaca atau mengerjakan sesuatu.
Ada pelajaran penting bagi para pustakawan di Indonesia.
Pertama, bagaimana kita mengelola perpustakaan sebagai ruang publik yang serba menyenangkan dan nyaman bagi para pengunjung.
Membaca adalah aktivitas yang harus menyenangkan (reading for pleasure) sehingga perpustakaan sebagai tempat masyarakat membaca dan mengisi waktu luang harus pula menjamin rasa aman, nyaman, dan menyenangkan.
Kedua, bagaimana membangun halaman perpustakaan sebagai ruang publik yang memungkinkan pengunjung bersantai mengisi waktu luang, melepas penat, dan memiliki sudut-sudut yang layak bagi para pengunjung melakukan foto selfie.
Di perpustakaan di Melbourne, halaman perpustakaan bahkan sering menjadi tempat bagi masyarakat untuk berdemo memprotes sesuatu yang mereka nilai tidak layak. (*)
*) Miratul Khasanah adalah dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.
*) Rahma Sugihartati adalah Guru besar sains informasi FISIP, Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: