Jelang Lengser, Presiden Joe Biden Bebaskan Jeratan Hukum Anaknya

Jelang Lengser, Presiden Joe Biden Bebaskan Jeratan Hukum Anaknya

Presiden AS Joe Biden dan putranya, Hunter Biden, saat keluar dari sebuah toko buku saat berbelanja di Nantucket, Massachusetts, pada 29 November 2024.--Mandel NGAN / AFP

HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi memberikan pengampunan kepada puteranya, Hunter Biden usai terjerat kasus hukum. Hal tersebut ia ambil menjelang akhir masa jabatannya.

Keputusan tersebut diungkapkan melalui pernyataan resmi yang disampaikan Gedung Putih.

Sebelumnya, Biden telah berulang kali menegaskan tidak akan memberikan pengampunan hukum hadap anaknya.

Dilansir melalui AFP, Hunter dinyatakan bersalah dan dihukum karena membuat pernyataan palsu terkait pemeriksaan latar belakang kepemilikan senjata api.

Selain itu juga atas dakwaan memilki senjata api illegal, serta mengaku bersalah atas tuduhan pajak federal.

BACA JUGA:Hari Pencegahan Polusi Sedunia 2 Desember: Sejarah, Tujuan dan Cara Memperingatinya

BACA JUGA:Perang Baru di Arab: Pemberontak Kuasai Sebagian Besar Kota Aleppo Suriah

"Hari ini, saya menandatangani surat pengampunan untuk putra saya, Hunter. Sejak saya menjabat, saya telah mengatakan bahwa saya tidak akan ikut campur dalam pengambilan keputusan Departemen kehakiman, dan saya menepati janji saya meskipun saya telah melihat putra saya diadili secara selektif, dan secara tidak adil," ujar Biden dalam pernyataannya dirilis Gedung Putih pada Minggu, 1 Desember 2024.

Namun menurutnya, dakwaan yang ditujukan terhadap Hunter tidak didasarkan pada fakta hukum yang obyektif, melainkan ada upaya politis untuk menyerang eluarganya.

"Orang-orang yang mempelajari fakta dari kasus ini akan menyimpulkan bahwa Hunter dituntut hanya karena dia adalah anak saya," tegas Biden.

Dalam pernyataannya, Biden juga mengatakan bahwa Hunter berhasil meninggalkan kebiasaan buruknya seperti mabuk selama lebih dari 5 tahun.

BACA JUGA:Output Industri Tiongkok Naik Jadi Tanda Positif untuk Ekonomi

BACA JUGA:Australia Bersikukuh Batasi Remaja Mengakses Media Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: