Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (6): Belajar Menghormati Local Indigenious

Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (6): Belajar Menghormati Local Indigenious

Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne, salah satunya, belajar menghormati local indigenious. Suku Aborigin adalah local indigenious di Australia. --

Joanne sendiri adalah seorang perawat yang berpengalaman. Dia telah bekerja di pusat perawatan darurat metropolitan, perdesaan, dan daerah terpencil. 

Salah satu studi yang dilakukan CERC adalah mengkaji kehidupan sehari-hari dan kesehatan komunitas indigineous, yakni masyarakat Aborigin. Dalam acara diskusi, Joanne melalui Zoom mengundang seseorang yang dia panggil dengan nama Uncle Allen. 

BACA JUGA:Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (4): Perpustakaan sebagai Ruang Publik yang Menyenangkan

Paman Allen, ketika diwawancarai Joanne, menuturkan bahwa di kalangan anak muda komunitas indigenious, mereka umumnya mengikuti apa yang dilakukan orang tua, paman, dan orang-orang di sekitarnya. 

Merupakan kebanggaan tersendiri bagi komunitas indigenious itu jika mereka masuk penjara karena melakukan perbuatan yang melanggar hukum. 

Dalam konstruksi anak muda, masuk penjara adalah sebuah kebanggaan dan simbol status sekaligus menjadi bagian dari proses inisiasi untuk diakui dan masuk ke bagian orang-orang yang dianggap dewasa, tangguh, dan sebagainya.

BACA JUGA:Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (5): Mahasiswa Mengenal dan Belajar Budaya yang Berbeda

Menurut Joanne, selama ini kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan penelitian tentang komunitas indigenious adalah peneliti datang, mencari data yang diperlukan, kemudian pergi begitu saja. 

Yang tidak banyak dilakukan adalah bagaimana peneliti tidak sekadar mencari data, tetapi juga membangun hubungan sosial atau koneksi yang kuat dengan komunitas lokal yang ditelitinya.

Kepercayaan dari masyarakat asli sangat sulit didapatkan karena adanya trust issue dari mereka akibat sejarah yang panjang mengenai pemutusan generasi masyarakat asli yang meninggalkan trauma mendalam kepada kelompok indigenious yang mengakibatkan mereka sangat sulit percaya terhadap orang luar. 

Itu merupakan tantangan tersendiri, bahkan pemerintah Australia baru secara resmi meminta maaf kepada masyarakat asli tersebut beberapa puluh tahun yang lalu.  

Seorang peneliti yang baik, menurut Joanne, harus mampu membangun kedekatan dan setelah penelitiannya selesai, bagaimana peneliti itu dapat memastikan hasil studi yang dilakukan memberikan manfaat yang positif bagi komunitas indigenious yang ditelitinya. 

Tanpa ada kontribusi yang nyata, peneliti hanya menghasilkan data akademik yang tidak bermanfaat di tingkat praksis untuk perbaikan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat indigenious.

TURIS PEMBANGUNAN

Apa yang diperlihatkan Joanne dalam acara diskusi dengan para anggota WUACD sebetulnya bukan hal baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: