Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (7): Layanan Rumah Sakit yang Humanis

Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (7): Layanan Rumah Sakit yang Humanis

TIM WUACD Universitas Airlangga berkunjung ke La Trobe Regional Health, Melbourne, Australia.-Bagong Suyanto untuk HARIAN DISWAY-

Ketika ada salah seorang pasien yang menanyakan biaya rawat inap per hari di La Trobe Regional Health, jawaban dari staf rumah sakit benar-benar mengejutkan. Di rumah sakit milik pemerintah di seluruh Australia, semua pasien bebas dari kewajiban membayar   biaya berobat dan rawat inap. 

Meski mereka lama harus rawat inap dan harus pula menjalani operasi yang terkategori berat, seperti operasi jantung, operasi ganti rahang, pengobatan kanker, dan lain sebagainya, semua tanpa dipungut biaya sepeser pun.

BACA JUGA:Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (4): Perpustakaan sebagai Ruang Publik yang Menyenangkan

Yang menarik, di rumah sakit milik pemerintah, semua pasien yang berobat tidak hanya dibebaskan dari kewajiban membayar, tetapi juga berhak mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik. 

Tidak peduli pasien yang dirawat apakah seorang pejabat tinggi, orang biasa, atau bahkan gelandangan sekalipun. Mereka berhak atas fasilitas kesehatan yang sama. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin. Antara pejabat pemilik kekuasaan dan rakyat jelata.

Fasilitas kamar dan layanan kesehatan tidak pernah diperlakukan berbeda. Di Melbourne tidak ada diskriminasi layanan kesehatan bagi warga masyarakatnya. Semua sama. Memang, bagi penduduk Australia, mereka terkadang menginginkan layanan yang lebih cepat dan seketika. 

BACA JUGA:Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (5): Mahasiswa Mengenal dan Belajar Budaya yang Berbeda

Masyarakat yang ikut asuransi swasta dan berobat di rumah sakit swasta memang akan lebih diprioritaskan dari segi waktu. Berbeda dengan layanan kesehatan di rumah sakit pemerintah, warga yang tidak memiliki asuransi swasta terkadang harus menunggu antrean operasi atau penanganan lainnya jika ada pasien lain yang lebih membutuhkan.

Sepanjang dalam amatan dokter penyakit yang diderita masyarakat tidak sampai mengganggu kualitas dan kelangsungan hidup pasien, masih memungkinkan penanganan yang diberikan agak lambat. 

Pihak rumah sakit tentu lebih memprioritaskan pasien lain yang lebih membutuhkan. Namun, apabila pasien yang datang benar-benar membutuhkan penanganan, pihak rumah sakit niscaya langsung memberikan penanganan yang dibutuhkan pasien.

BACA JUGA:Tim WUACD Universitas Airlangga ke Melbourne (6): Belajar Menghormati Local Indigenious

Antara rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta, semua fasilitas yang diberikan kepada pasien sama. Yang membedakan hanyalah dari segi waktu. Warga yang memiliki asuransi dan kemudian berobat ke rumah sakit swasta, mereka dapat pelayanan yang lebih cepat. 

PELAJARAN

Berharap rumah sakit di Indonesia mampu memberikan kualitas layanan yang sama dengan rumah sakit di Melbourne tentu masih harus menunggu waktu. Ada banyak perbedaan yang membuat kualitas layanan kesehatan antara Australia dan Indonesia berbeda.  

Pertama, karena di Indonesia dukungan dana untuk layanan kesehatan masyarakat belum sekuat di Melbourne. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: