Ramadan Kareem 2025 (11): Puasa Itu Asyik Aja

Ramadan telah memberikan banyak pembelajaran. Diajari untuk menahan makan maupun minum di kala lapar nan haus. --iStockphoto
HARIAN DISWAY - Ramadan telah memberikan banyak pembelajaran. Diajari untuk menahan makan maupun minum di kala lapar nan haus. Terdapat pengajaran kolosal salat Tarawih berjamah, dengan sambil diselingi kajian-kajian Ramadan.
Suasananya semakin guyup di setiap gang-gang dan kampung-kampung perkotaan. Di desa serta dusun-dusun bahkan setiap malam tidak pernah telat adanya camilan usai teraweh bersama yang disediakan oleh warga.
Setiap rumah digilir mengirimkan sedekahnya atau berbagi hartanya bagi yang mampu, berupa penyediaan jajanan untuk jamaah teraweh. Biasanya kalau diperkotaan itu hidangan iftar, awal santapan berbuka puasa.
BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (10): Ramadan dan Daun Sang Mahacinta
Tetapi di dusun-dusun pada masa saya kecil justru ditemukan sajian khusus usai teraweh digelar bersama. Hal ini dengan pertimbangan untuk kebutuhan tim tadarus yang sampai larut malam dalam memakmurkan tempat ibadah.
Semua ini menandakan bahwa puasa itu membawa banyak rejeki. Tidak usah khawatir krisis pangan. Kalau untuk keperluan berbuka dan bersahur, bahkan bermakan malam, asal mau sambang masjid, musala-musala serta surau-surau, akan tercukupi.
Tempat ibadah telah menjadi areal berbagi sebaran makanan. Polanya melibihi gerakan makan bergizi gratis (MBG). Masjid telah menuangkan gerakan sosial semacam MBG tanpa mengguncang anggaran efisiensi negara.
BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (9): Menghindari Talbis Iblis
Ketersediaan makanan di masjid ditanggung anggaran umat, tidak pakai uang negara (APBN atau APBD). Sungguh pada kenyataannya Ramadan ini memberikan banyak kesempatan publik untuk beramal.
Mereka yang di luar Ramadan jarang ke masjid, kini tekun menjalankan shalat jamaah di masjid. Yang semula kurang bergerak untuk subuh di masjid, kini mereka datang lebih awal. Mereka yang selama ini lakunya medit berbagi, sekarang royal menebarkan hartanya.
Betapa semaraknya subuh sambil bersedekah di banyak titik koordinat perkotaan. Memang demikianlah. Ada gerakan sedekah Subuh yang dilakukan ibu-ibu dan anak-anak muda kampus. Ini menandakan bahwa umat dilarang pelit dengan sesama.
BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (8): Sepekan Keindahan
Sebab harta yang sejati adalah harta yang dibelanjakan di jalan Allah. Untuk itu kalau ditanya berapa besar kekayaan atau hartamu maka jawabnya adalah seberapa besar yang engkau belanjakan bagi Allah dan Rasulnya.
Di samping itu terdapat gerakan jumat berbagi dengan slogan Jumat Berkah. Komunitas di kampus maupun di kampung-kampung terus bergulir. Anak-anak muda kita sekarang ini sering bergerak dalam pengimanan Ramadan. Membanggakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: