Logika Mistika: Ferry Irwandi, Pesulap Merah, dan Tan Malaka
ILUSTRASI Logika Mistika: Ferry Irwandi, Pesulap Merah, dan Tan Malaka.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
JAGAT media sosial saat ini tengah diramaikan tantangan unik dari Ferry Irwandi, kreator konten yang berani mengundang siapa saja yang bisa menyantet dirinya. Dalam unggahannya di platform X pada 19 Oktober 2024, Ferry bahkan menjanjikan hadiah berupa mobil Alphard bagi siapa saja yang berhasil melakukannya.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa tidak masalah baginya apabila terbunuh dengan santet, tapi tidak dengan metode lain. Ferry Irwandi sendiri memang sering memberikan konten edukasi terkait ”logika mistika” baik di kanal pribadinya maupun di kanal Malaka Project.
Fenomena itu mengingatkan pada kasus serupa yang terjadi pada 2022, ketika Pesulap Merah alias Marcel Radhival, viral karena perseteruannya dengan Gus Samsudin. Pesulap Merah dikenal lewat kontennya yang mengungkap trik-trik sulap yang sering digunakan orang yang mengaku ”sakti” untuk menipu masyarakat.
BACA JUGA:Profil Ferry Irwandi yang Viral karena Tantang Dukun Santet
BACA JUGA:Kronologi Perseteruan Ria Puspita dan Ferry Irwandi, Bermula dari Tantangan Santet
Ia kerap menerima tantangan atau menantang para ”orang sakti” tersebut untuk membuktikan kemampuan ”kesaktian” mereka, yang sering kali terbukti hanyalah permainan trik sulap belaka.
Ferry Irwandi maupun Pesulap Merah memiliki kesamaan visi, yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia agar tidak terjebak pada ”logika mistika”. Ferry Irwandi melakukan pendekatan melalui cara berpikir dan kajian dari buku-buku yang dia baca.
Sementara itu, Pesulap Merah melakukan pendekatan melalui metode-metode sulap dan pembongkaran trik sulap yang ia pelajari. Keduanya sama-sama memberikan edukasi dari konten-konten yang diproduksinya di medis sosial.
BACA JUGA:Ganta, Fajar Sad Boy, Mimi Peri dan Pesulap Merah Jadi Avatar di Netflix, Seperti Apa?
Istilah ”logika mistika” kali pertama diperkenalkan oleh Tan Malaka dalam bukunya, Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika). Konsep itu merujuk pada cara berpikir yang mengaitkan kejadian yang sulit ditemukan penjelasannya dengan hal-hal gaib.
Logika mistika memiliki arti bahwa segala sesuatu yang tidak masuk akal disebabkan pengaruh roh atau pengaruh gaib. Contoh dari terjebaknya masyarakat pada logika mistika dapat ditemui di berbagai tempat.
Di antaranya, kepercayaan kepada pesugihan, kepercayaan terhadap santet, kepercayaan kepada jimat, kepercayaan kepada orang yang sakti, dan lain sebagainya. Tan mengkritik cara berpikir itu sebagai tidak logis, melompat-lompat, dan tidak berdasar bukti ilmiah.
Logika mistika merupakan cara berpikir yang cacat, tidak runut, dan melompat. Apabila terdapat penyakit yang susah sekali disembuhkan, jawaban mudahnya adalah orang tersebut terkena santet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: