Profil Endipat Wijaya, Anggota DPR RI yang Diduga Sindir Ferry Irwandi setelah Kumpulkan Donasi Rp10 Miliar

JAKARTA, HARIANDISWAY- Anggota DPR Komisi I Endipat Wijaya menarik perhatian publik setelah pernyataannya memicu kontroversi dalam rapat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Dalam pertemuan tersebut, ia mengomentari relawan yang hanya datang sekali ke Sumatra, tetapi mengklaim paling berkontribusi membantu masyarakat yang terdampak banjir.

Endipat Wijaya juga mengkritik tindakan relawan banjir Sumatra yang berhasil mengumpulkan donasi sekitar Rp10 miliar untuk membantu para korban.

"Orang cuma datang sekali seolah-olah paling bekerja di Aceh. Padahal negara hadir dari awal," ungkap Endipat Wijaya.

BACA JUGA:Ngariung Bareng DPR, Puan Maharani Ajak Media Kawal Transformasi DPR dengan Pemberitaan Berimbang

BACA JUGA:DPRD Jatim Ingatkan BPBD Waspada Bencana Hidrometeorologi Jelang Nataru di Surabaya

Ia menyatakan bahwa pemerintah juga telah memberikan bantuan kepada korban bencana dalam jumlah triliunan rupiah, tetapi tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti aksi para relawan.

"Orang-orang cuma nyumbang Rp10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu, Bu. Jadi yang kayak gitu-gitu mohon dijadikan perhatian," tegasnya.

Ia juga meminta agar Komdigi lebih aktif dalam memberikan informasi kepada publik mengenai dukungan pemerintah untuk korban bencana di Sumatra.

Ya, Anda sudah tahu, Ferry Irwandi adalah seorang influencer di media sosial. Ia berhasil menggalang dana hingga Rp10 miliar dalam 24 jam. Semua dana itu ditujukan untuk membantu korban banjir di Sumatra.

BACA JUGA:Mencekam! Aceh Tamiang Dipenuhi Mobil-Mobil Berisi Mayat, Pemilik Meninggal Saat Banjir, Gubernur Aceh Marah

BACA JUGA:Hadir di Pidie Jaya Aceh, Khofifah Janji Kirim Tenaga Medis dan Kesehatan untuk Pengungsi

Profil Endipat Wijaya

Endipat Wijaya adalah anggota DPR RI Komisi I sekaligus seorang pengusaha yang lahir di Bengkulu pada 31 Mei 1984.

Sebelum terjun ke politik, ia menyelesaikan pendidikan di SMA Taruna Nusantara dan melanjutkan studi di ITB pada tahun 2006.

Sumber: