TEDxSurabaya Youth: Diskusi Panel Bertemakan Peningkatan Peran Perempuan di Teknologi

"Nah, dalam program Digital Skill ini, sekolah-sekolah SMA akan diminta untuk mendata siswa yang mengikuti program tersebut. Setelah itu, para peserta akan mendaftarkan diri dan menerima tugas akhir sebagai bagian dari program," jelas Sekar, salah seorang siswa yang tergabung dalam Program Digital Skills.

Lebih lanjut, Sekar menyebut bahwa program  itu berlangsung selama 6 bulan dengan beberapa tahapan.

Setiap bulan, ada dua pertemuan, dan selama pertemuan tersebut peserta diberikan tugas. 

"Pada awal pertemuan bulan pertama, kami diminta untuk membuat poster dan mengelola media sosial untuk membagikan karya yang kami buat" terangnya.

Selanjutnya, para peserta diajak untuk membuat aplikasi dengan menganalisis masalah yang ada di sekitar mereka, seperti di sekolah.

Salah satu permasalahan yang sering ditemui adalah kesulitan dalam melakukan pembayaran SPP.

Untuk itu, Sekar Bersama timnya merancang aplikasi yang bertujuan mempermudah masyarakat, khususnya dalam proses pembayaran tersebut.

BACA JUGA:Petra Christian University Resmikan Laboratorium Smart System, Dukung Industri 4.0

BACA JUGA:Malang Tuntas, Bedah Rumah Kwarda Pramuka Jatim Lanjut ke Lamongan

Program Digital Skill itu berlangsung selama 6 bulan dengan beberapa tahapan. Setiap bulan, ada dua pertemuan. Dan selama pertemuan tersebut, peserta diberikan tugas.

Pada awal pertemuan bulan pertama, mereka diminta untuk membuat poster dan mengelola media sosial untuk membagikan karya yang dibuat.

"Selanjutnya, kami diajak untuk membuat aplikasi. Misalnya, kami menganalisis masalah yang ada di sekitar kami, seperti di sekolah. Salah satu permasalahan yang sering ditemui adalah kesulitan dalam melakukan pembayaran SPP. Maka, kami merancang aplikasi yang dapat mempermudah masyarakat, khususnya dalam proses pembayaran tersebut," tambahnya.

Aplikasi yang dapat diakses adalah yang telah mengikuti bootcamp dan mendapat persetujuan dari UNICEF serta Dinas Pendidikan.

Karena aplikasi yang dibuat dipilih melalui seleksi dari banyak sekolah, hanya beberapa aplikasi yang disetujui untuk dapat diakses oleh masyarakat atau sekolah itu sendiri.

Felishia pun ikut menimpali, bahwa banyak hal yang dia dapat setelah mengikuti program itu. Dari yang semulanya tidak tahu tentang desain, sekarang ia bisa membuat logo, mengedit video dan sebagainya.

Sumber: