Kisah Heroik Pasukan Elite PDKB PLN di Jatim, Menjaga Rumah Tetap Terang di Tengah Bahaya Tanpa Pemadaman
Pasukan khusus Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) milik PLN yang bertugas melakukan perbaikan gangguan listrik dengan cara menyentuh arus listrik langsung tanpa pemadaman.-Dok. PLN-
"Kami tidak langsung melakukan perbaikan hanya karena ada temuan. Setiap pekerjaan ini harus terencana sebelum melakukan perbaikan. Ini demi keselamatan masyarakat dan tim kami sendiri," ungkap Lingga.
Di tengah tantangan cuaca yang tak menentu dan kompleksitas jaringan listrik yang luas, tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dari PLN berkomitmen untuk menjaga aliran listrik tetap menyala.
Asisten Manager PDKB PLN UIN Jawa Timur Lilik Dian Rofika turut membagikan kisah inspiratif tentang dedikasi tim PDKB ini kepada Harian Disway.
BACA JUGA: Perjuangan Mahasiswa Jatim yang Akan Kuliah ke Mesir
BACA JUGA: BI Optimistis Ekonomi Jatim Tumbuh Positif
Dalam setahun terakhir, kata Lilik, tim PDKB telah melakukan pemeliharaan di 11.488 titik atau lokasi di seluruh Jawa Timur hingga 30 November 2024.
Dengan pemeliharaan ini, tim PDKB menyelamatkan kWh sebanyak 37.380.324 kWh energi listrik.
"Penyelamatan ini setara dengan Rp41 miliar rupiah," ungkap Lilik bangga.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai kurang dari 37 juta kWh. "Artinya, kami semakin banyak menangani titik-titik yang berpotensi menjadi gangguan listrik," katanya lagi.
Keberanian dan kecakapan tim ini didukung oleh peralatan yang dirancang khusus untuk keselamatan. Pasukan ini menggunakan APD, di antaranya sarung tangan pelindung yang dapat menahan tegangan hingga 26,5 KV.
BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Potensi Tumbuh Positif, Ini Faktornya Menurut BI
BACA JUGA: Ekonomi Jatim Tumbuh 4,91 Persen, Surplus APBD Capai Rp 100,5 Triliun
"Sementara sistem listrik kita beroperasi pada 20 KV, jadi kita aman," jelas Lilik. Selain itu, mereka dilengkapi dengan sepatu safety atau sepatu keselamatan yang mampu menahan tegangan hingga 30.000 volt.
Dan alat baket yang diuji untuk menahan tegangan 50 KV selama lima menit. Namun, bukan hanya peralatan yang membuat tim ini istimewa. Proses rekrutmen untuk bergabung dengan tim PDKB juga sangat ketat.
"Kami mencari individu dengan kriteria khusus, seperti tinggi badan minimal 165 cm, kesehatan fisik dan kesehatan mental dan psikis yang terjamin," kata Lilik. Setiap calon anggota menjalani pelatihan intensif di Semarang selama empat bulan, memastikan mereka siap menghadapi tantangan di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: