Kasus TBC di Surabaya Tembus 10.741 Penderita, Tahun Ini Naik 5 Persen

Kasus TBC di Surabaya Tembus 10.741 Penderita, Tahun Ini Naik 5 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina memberikan keterangan pers di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya.-Humas Pemkot Surabaya-

Itu merupakan metode mencari kasus TBC secara aktif melalui Investigasi Kontak (IK) yang menjangkau minimal delapan kontak serumah.

Kemudian, Dinas Kesehatan juga melakukan Skrining Kesehatan Terintegrasi. Upaya tersebut melibatkan berbagai sektor, termasuk perusahaan, sekolah, dan masyarakat berisiko.

BACA JUGA:Terowongan TIJ-KBS Diresmikan Sebelum Libur Nataru, Bakal Jadi Destinasi Wisata Baru Tunjang PAD Surabaya

BACA JUGA:Proyek Penanganan Banjir Surabaya Berlanjut hingga 2026, Eri: Sampai Tak Ada Genangan

Termasuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi, seperti kegiatan Geliat Unair yang fokus pada penanggulangan TBC pada anak.

"Upaya penemuan kasus ini dengan cara melibatkan peran lintas sektor di masing-masing wilayah melalui berbagai kegiatan," ujar Nanik.

Penanganan Pasien TBC

Selain penemuan kasus, penanganan juga dilakukan terhadap pasien yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). 

Hal itu termasuk memperluas jejaring layanan TBC melalui kerja sama dengan rumah sakit, klinik, dan dokter praktik mandiri. 

Dinas Kesehatan juga memperkuat jejaring internal TBC di layanan fasyankes dan mengoptimalkan kolaborasi program TBC-HIV serta TBC-DM.

BACA JUGA:Puncak Musim Hujan Tiba, Cegah Penyakit Demam Berdarah Dengan Langkah-Langkah Ini

BACA JUGA:Upaya Pemerintah Indonesia Mengatasi TBC dengan Target Eliminasi 2030

"Kami juga melakukan penguatan, pendampingan, pemantauan, dan dukungan sosial untuk mempertahankan pengobatan," tegas Nanik.

Dukungan dari Kementerian Kesehatan

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono juga menekankan pentingnya penanganan TBC. Ia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki estimasi 1.092.000 kasus TBC. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: