Mengenal 2 Teknologi Modern Atasi Wasir dengan Minim Nyeri dan Cepat Pulih
Hemorrhoid Laser dan metode Radiofrekuensi & WellC dapat mengatasi wasir dengan minim nyeri, tanpa rawat inap, dan masa pemulihan yang singkat.-jcomp-freepik.com
HARIAN DISWAY - Wasir, atau yang lebih dikenal dengan ambeien, merupakan gangguan kesehatan akibat pembengkakan pembuluh darah di area anus. Kondisi itu kerap disebabkan oleh tekanan berlebihan, baik saat buang air besar maupun aktivitas lain.
Beberapa faktor pemicunya, termasuk mengejan terlalu keras, duduk terlalu lama di toilet, obesitas, kehamilan, sembelit kronis, diare berkepanjangan, kurangnya asupan serat, hingga faktor genetik.
Namun, perkembangan teknologi di bidang medis kini menawarkan solusi yang lebih efektif dan nyaman untuk menangani wasir. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Hemorrhoid Laser dan metode Radiofrekuensi & WellC.
BACA JUGA:Puncak Musim Hujan Tiba, Cegah Penyakit Demam Berdarah Dengan Langkah-Langkah Ini
Menurut dr. Agus Maulana, operator di Vena Wasir Center di Klinik Utama Kimia Farma Darmo, Surabaya, teknologi modern itu memberikan banyak kemudahan bagi pasien.
"Teknologi Hemmorrhoid Laser (LHP) dan Radiofrekuensi & WellC merupakan teknik penyembuhan yang cepat, efektif, dan mudah diakses masyarakat," jelasnya.
Teknologi itu pun telah hadir di Surabaya. Salah satunya di klinik tersebut. Berikut paparan dari kedua teknologi tersebut.
BACA JUGA:Mikropenis dan Ganggungan Kesuburan pada Pria Bukan Dipicu BPA, Begini Hasil Penelitian Para Ahli!
Hemorrhoid Laser: Cepat dan Minim Risiko
Prosedur LHP memanfaatkan laser diode untuk mengempiskan atau memotong jaringan wasir, baik internal maupun eksternal.
Prosesnya tidak hanya minim rasa nyeri, tetapi juga mengurangi risiko komplikasi seperti inkontinensia (ketidakmampuan mengontrol buang air besar) dan penyempitan anus, yang sering menjadi kekhawatiran pasien.
BACA JUGA:Buah Bisbul, Buah Langka dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Persiapan untuk tindakan LHP relatif sederhana. Pasien cukup berpuasa selama 6–7 jam dan menjalani klisma pada pagi hari sebelum tindakan untuk membersihkan usus.
Prosedurnya pemanfaatan alat itu berlangsung kurang dari 1 jam, dan pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu kurang dari satu minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: