Keracunan Massal Penerima MBG di Sukoharjo, Kepala BGN Akui Kesalahan Teknis

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana paparkan alasan urgensi percepatan program makan bergizi gratis (MBG)--Youtube Sekretariat Presiden
HARIAN DISWAY - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hidayana, angkat suara mengenai kasus keracunan makanan saat menjalani program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Dukuh 03 Sukoharjo merupakan murni kesalahan teknis tanpa unsur kesengajaan.
Pernyataan tersebut ia lontarkan melalui pertemuannya dengan Prabowo Subianto pada Jumat, 17 Januari 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta.
“Ini adalah kesalahan murni teknis tidak ada kesengajaan, dan alhamdulillah sudah teratasi,” Jelas Dadan.
Ia mengatakan bahwa saat kasus itu terjadi, salah satu petugas menyadari ada sesuatu yang salah pada lauk ayam krispi atau ayam tepung yang dibagikan, sehingga petugas langsung mengganti 2.800 lauk ayam krispi dengan lauk telur.
“Ada saat dibagikan petugas kami segera menyadari bahwa ada hal yg kurang beres dengan ayam krispinya. Sehingga sisa 2800 segera ditarik dan digantikan dengan telor,” ucapnya.
BACA JUGA:Prabowo Pastikan Seluruh Anak Dapat Asupan Gizi Lewat Program MBG
BACA JUGA:Tanggapi Dana Zakat untuk MBG, Prabowo serahkan ke Baznas
Menurut keterangan dari Dadan, 40 siswa yang terdampak oleh kasus ini saat ini telah dalam kondisi sehat dan dapat kembali melakukan kegiatan belajar mengajar, karena para siswa langsung ditangani dengan cepat oleh puskesmas saat kejadian keracunan massal itu berlangsung.
“Kemudian anak yang 40 orang langsung ditangani oleh petugas puskesmas,” tambahnya.
Kasus keracunan massal akibat penyajian MBG ini terjadi di SDN Dukuh 03 Sukoharjo Jawa Tengah pada Kamis, 16 Januari 2025 lalu sekitar pukul 09.30 WIB. Keracunan massal itu diakibatkan proses pemasakan ayam krispi yang kurang matang.
Setidaknya 40 siswa terdampak mengalami keluhan mulai dari mual, pusing, hingga muntah.
"Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah," Jelas Lilik Kurninasih selaku Kepala Sekolah SDN Dukuh 03 dikutip dari Antara.
Menanggapi hal ini, Dadan menjelaskan bahwa BGN telah mengantisipasi adanya kejadian serupa. Sehingga, BGN pun memiliki beberapa standar untuk penyajian menu MBG yang sesuai dan mencukupi bagi para penerimanya.
Standar-standar tersebut mencakup pemenuhan kalori yang sesuai dengan kebutuhan, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan (food safety).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara