Keracunan Massal Penerima MBG di Sukoharjo, Kepala BGN Akui Kesalahan Teknis

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana paparkan alasan urgensi percepatan program makan bergizi gratis (MBG)--Youtube Sekretariat Presiden
“Dari awal BGN menyampaikan patokan patokan yg pertama pemenuhan kalori, komposisi gizi, ketiga higienis dan food safety.” Ucap Dosen Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) itu
BACA JUGA:Suplai Susu untuk MBG Masih Belum Merata, Pemerintah Siap Impor 200 Ribu Ekor Sapi Perah
BACA JUGA:Ahli Gizi Unusa: MBG Tidak Memenuhi Gizi yang Cukup
Sehingga menurut Dadan, petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bukanlah orang sembarangan, melainkan orang-orang terpilih yang memahami standar-standar yang telah ditetapkan oleh BGN.
Kemarin merupakan hari ke-10 pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. Program itu telah menyentuh 31 provinsi di seluruh Indonesia dan menyentuh 650.000 penerima manfaat dan nantinya akan terus bertambah
Untuk mendukung kelancaran program ini, BGN juga membentuk 238 SPPG untuk mengawasi dan memastikan kelancaran program MBG, serta diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian-kejadian serupa, seperti keracunan massal di SDN 03 Sukoharjo.(*)
*) Mahasiswa Magang dari Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara