RSUD dr. Soetomo Gandeng Sasakawa Health, Perangi Stigma dan Penyakit Lepra
Sasakawa Health Foundation bersama RSUD Dr. Soetomo berkolaborasi untuk entaskan stigma penyakit kusta. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - RSUD dr. Soetomo bekerja sama dengan Sasakawa Health Foundation untuk menekan angka pasien lepra. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas tenaga kesehatan serta penelitian tentang penyakit lepra atau kusta.
Langkah pertama dari kerja sama tersebut adalah peninjauan langsung ke pasien pada 13 Desember 2024 di Poli Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD dr. Soetomo.
Saat ini, Indonesia belum terlalu melirik tentang penyakit lepra. Sehingga dengan kerja sama yang sedang dijalin itu, penyakit tersebut bisa ditekan lagi.
Sebelum melakukan peninjauan, para tenaga kesehatan RSUD dr. Soetomo beserta perwakilan dari Sasakawa Health Foundation berkumpul di Ruang Abiyoso. Di situ mereka berdiskusi perihal bagaimana langkah-langkah terkait pencegahan penyakit itu.
"Kami sudah beberapa tahun bergerak di bidang ini untuk mengentaskan stigma negatif tentang lepra," ujar Presiden Sasakawa Health Foundation Prof Takahiro Nanri. Sudah banyak negara yang berkolaborasi untuk menggalakan hal itu, dan kini giliran Indonesia.
BACA JUGA:Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di RSUD dr Soetomo: Arselo Selamat, Arsenio Meninggal Dunia
BACA JUGA:Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman Mulai Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUD dr Soetomo
Prof Wawan (kiri) menjelaskan pada Prof Takahiro (tengah) dan dokter Rao (kanan) perihal fasilitas poli kulit dan kelamin di RSUD Dr. Soetomo. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
Setelah peninjauan dilakukan, Sasakawa bersama Pemerintah Jepang akan memberikan bantuan. Senada, Penyelia Program untuk Isu Kesehatan Rao Pemmaraju mengharapkan bahwa kolaborasi tersebut akan menghasilkan kemajuan di bidang pengentasan lepra.
"Dengan berbagai riset yang dilakukan tentang penyakit lepra atau kusta, itu kami harapkan bisa berdampak baik di masa depan," ucapnya. Misalnya. percepatan penyembuhan atau sudut pandang baru tentang penyakit lepra.
Apalagi menurutnya, tujuh dari sepuluh orang masih menganggap lepra atau kusta sebagai penyakit akibat dosa atau keturunan.
Padahal kenyataannya, penyakit tersebut diakibatkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Saat ini sudah ada pengobatan efektif untuk menyembuhkan lepra. Hanya saja karena masih adanya stigma miring tentang penderita lepra, maka penanganannya menjadi buruk. Juga membuat persebarannya makin cepat.
Kemudian yang terjadi adalah kecacatan yang ditimbulkan akibat salah atau kurangnya penanganan secara dini. Setelah pertemuan tersebut, Dokter Konsultan RSUD Dr. Soetomo Prof Muhammad Yulianto Listiawan (Wawan) mengajak tim Sasakawa mengunjungi poli kulit dan kelamin. Di sana, banyak pasien kusta yang dirawat selama beberapa bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: