Sejarah Hari Juang Kartika TNI-AD, Peringatan Serangan Umum 15 Desember
Melalui perjuangan tanpa kenal lelah, TNI-AD terus menjaga semangat juang yang diwariskan oleh para pahlawan. Selamat Hari Juang Kartika, 15 Desember.--iStock
Dalam menghadapi situasi tersebut, Jenderal Soedirman, sebagai pemimpin pasukan TNI, memutuskan untuk melancarkan serangan terhadap pasukan Belanda yang tengah menguasai kota Ambarawa.
Dengan kondisi fisik yang sedang tidak baik karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya, Jenderal Soedirman tetap memimpin langsung pasukannya.
BACA JUGA:Anak Kuli Jadi Prajurit TNI AD
Serangan tersebut dilancarkan dengan memanfaatkan medan yang sulit dan cuaca yang kurang mendukung, namun semangat juang dan kepemimpinan Jenderal Soedirman memotivasi pasukannya untuk terus maju.
Dalam pertempuran ini, meskipun pasukan TNI-AD tidak berhasil mengusir Belanda sepenuhnya, namun mereka berhasil memberikan perlawanan yang sengit dan mengganggu stabilitas posisi Belanda di kawasan tersebut.
Walaupun serangan ini tidak berhasil sepenuhnya mencapai tujuannya, namun pertempuran ini menunjukkan bahwa TNI-AD memiliki kekuatan untuk melawan pasukan Belanda yang lebih kuat dan modern.
BACA JUGA:Serangan Hacker: Hampir Tiga Minggu Akun Twitter TNI AD Dikuasai Penguin
Pertempuran ini menjadi bukti betapa pentingnya semangat juang yang tinggi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Oleh karena itu, peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Serangan Umum 15 Desember 1948 dan diperingati sebagai Hari Juang Kartika.
Hari Juang Kartika bukan hanya sekadar mengenang sebuah pertempuran atau peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai pengingat akan pengorbanan dan keberanian para prajurit TNI-AD dalam menjalankan tugas mereka untuk membela negara dan bangsa Indonesia.
Semangat perjuangan yang ditunjukkan oleh prajurit TNI-AD pada waktu itu menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Hari Juang Kartika juga mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi segala tantangan yang ada. Meskipun pasukan TNI-AD pada saat itu menghadapi berbagai kesulitan, mereka tetap mampu bekerja sama dengan solid dan saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Hal ini juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti solidaritas, keberanian, dan keikhlasan dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Selain itu, Hari Juang Kartika juga menjadi momen untuk menghormati para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan kemerdekaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: beberapa sumber