Mudik Nataru, Berburu Cuan di Balik Redistribusi Pendapatan
ILUSTRASI Mudik Nataru, Berburu Cuan di Balik Redistribusi Pendapatan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Mudik Balik
BACA JUGA:Tradisi Mudik Gairahkan Dinamika Ekonomi Masyarakat
Jumlah tersebut meningkat 44,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan Nusantara saat mudik Lebaran periode 2019–2021 sekitar 1,94 juta, diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp 150 triliun ke Rp 240,1 triliun.
Dari hasil survei yang dilakukan Kemenparekraf sejak 31 Maret hingga 28 April 2023, diketahui rata-rata pengeluaran wisatawan selama libur Lebaran 2023 mencapai Rp 2.708.732. Lebih tinggi daripada data awal yang diperkirakan hanya Rp 1,9 juta.
BACA JUGA:Mudik, Masalahmu hingga Kini
BACA JUGA:Mudik dan Arus Balik
Jumlah tersebut jika dikalikan dengan prediksi Kementerian Perhubungan terkait potensi pergerakan nasional saat mudik Lebaran tahun 2023 sebesar 123,8 juta orang, proyeksi perputaran ekonomi diperkirakan mencapai Rp 335,3 triliun.
Rata-rata pengeluaran tersebut, komposisi terbesar digunakan untuk transportasi 23,4 persen, kemudian akomodasi 22 persen, makan dan minum sebesar 20 persen, serta suvenir/cenderamata 14 persen.
Data-data itu menunjukkan momen mudik dan libur Lebaran tahun 2023 terbukti mampu menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi di tanah air sebesar 14 persen.
BACA JUGA:Polisi Nggak Mudik Juga Nggak Nangis
BACA JUGA:Libur Nataru ke KBS Aja! Ada Sepasang Singa Baru Bernama Zeus dan Kiara
Data-data tersebut menunjukkan momen mudik dan libur Lebaran tahun 2023 terbukti mampu menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi di tanah air.
Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan akan ada 110,67 juta pergerakan masyarakat selama periode libur Natal dan tahun baru (nataru) 2024-2025. Sebanyak 53,8 persen di antaranya memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, angka tersebut merupakan hasil survei potensi pergerakan masyarakat yang dilakukan pada periode 23 hingga 30 Oktober 2024. Adapun hasil survei merekam dinamika di lapangan yang menjadi acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: