Transformasi Kemandirian Ekonomi Pesantren

Transformasi Kemandirian Ekonomi Pesantren

ILUSTRASI transformasi kemandirian ekonomi pesantren.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

JAWA TIMUR merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia. Setidaknya, terdapat lebih dari 7 ribu pesantren dan hampir 1 juta santri yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-JAWA TIMUR.

Selain itu, pesantren pertama di Indonesia diyakini lahir di Jawa Timur, sejalan dengan penyebaran agama Islam yang dilakukan Wali Songo

Para wali kala itu menggunakan pesantren sebagai salah satu strategi dakwah untuk mengakomodasi budaya, agama, atau kepercayaan masyarakat Jawa dan Nusantara

Para wali juga menerapkan fiqhul da'wah atau ajaran agama yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan tingkat pendidikannya. 

BACA JUGA:Potensi Besar Pesantren dan Kaum Santri (1): Sumber Inspirasi Dunia

BACA JUGA:Potensi Besar Pesantren dan Kaum Santri (2-Habis): Motor Pembangunan Ekonomi

Dengan demikian, Islam bisa lebih mudah diterima oleh semua kalangan. 

Dengan akar sejarah yang kuat, pesantren telah menunjukkan kemampuan bertahan di tengah berbagai perubahan zaman. 

Namun, di era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi, globalisasi, dan dinamika sosial yang kompleks, pesantren dihadapkan pada tantangan baru untuk tetap relevan tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisinya.  

TRANSFORMASI MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI PESANTREN 

Transformasi kemandirian ekonomi pesantren dilakukan sebagai upaya untuk mengubah pesantren menjadi institusi yang tidak hanya fokus pada pendidikan keagamaan dan dakwah, tetapi juga mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. 

BACA JUGA:Transformasi dan Kemandirian Pesantren

BACA JUGA:Kemandirian Pesantren Tumbuh Jadi Penggerak Ekonomi Bangsa

Hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang menyebutkan tiga fungsi pesantren. Yakni, fungsi pendidikan agama, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: