Balita di Surabaya Yang Terseret Saluran Air Belum Ditemukan, Tim SAR Perluas Area Pencarian Hingga 5 Kilometer
Proses pencarian balita yang hanyut terseret arus di Surabaya terus dilakukan hingga hari ini, Kamis, 26 Desember 2024.-Humas Pemkot Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Balita berusia tiga tahun dilaporkan hanyut terseret arus di saluran Jalan Babatan, Wiyung, saat hujan lebat melanda Kota SURABAYA, Selasa sore, 24 Desember 2024 lalu.
Sudah tiga hari pencarian dilakukan Namun, sampai saat ini bocah berusia 3,5 tahun itu belum juga ditemukan. Proses pencarian pun diperluas.
Memasuki hari ketiga ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama tim gabungan, memperluas area pencarian hingga radius lima kilometer dari titik terakhir korban terlihat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, tim gabungan telah melakukan pencarian sejak hari pertama korban dilaporkan hanyut di saluran permukiman pada Selasa kemarin.
"InsyaAllah kami akan terus mencari, pemerintah kota bersama masyarakat dan RT/RW masih terus melakukan pencarian korban. Kami mohon doanya agar korban bisa segera ditemukan," kata Eri, Kamis, 26 Desember 2024.
BACA JUGA:Sudah 3 Hari, Mengapa Banjir Surabaya-Sidoarjo Sulit Surut?
BACA JUGA:Nestapa Penghuni Gedung Setan Surabaya (3): Revitalisasi Sejarah, Abadikan Kultur
Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua agar menjaga dan mengawasi putra-putri mereka saat bermain. Terutama ketika anak-anak bermain dikala hujan.
"Saya minta tolong kepada para orang tua, karena (kejadian) ini di saluran permukiman. Saya minta tolong kalau ada hujan, anaknya dijaga betul, jangan dilepas," kata Eri.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan, pencarian hari ketiga melibatkan sekitar 80 personel gabungan.
Tim gabungan terdiri dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), TNI/Polri, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, BPBD Jatim hingga Tagana dan relawan.
"Kami juga menyampaikan kepada warga yang beraktivitas di sekitar bantaran sungai untuk melaporkan jika melihat sesuatu yang mencurigakan," kata Agus Hebi.
BACA JUGA:Nestapa Penghuni Gedung Setan Surabaya (4-habis): Tiada Lagi Suka Cita Natal
BACA JUGA:Surabaya dan Sidoarjo Banjir, Lalu Lintas Lumpuh, Rumah Warga Terendam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: