Kisah Jurnalis Foto Merekam Tragedi Tsunami Aceh, Dua Dekade Silam (2-habis): Semua Bingung di Tengah Bencana
Foto Istimewa yang mendapatkan penghargaan Salon Foto Indonesia 2005. Foto di Jalan Diponegoro, Banda Aceh, itu menggambarkan orang yang selamat dan tidak selamat dalam bencana.-Boy Slamet-Harian Disway-
Sepuluh tahun lalu, pada 2014, Boy Slamet kembali ke Banda Aceh. Tentu, Serambi Makkah sudah pulih. Puing-puing dan reruntuhan yang dulu menyerupai bukit, tidak lagi terlihat. Bangkai kapal nelayan berukuran raksasa yang sempat teronggok di depan Hotel Medan juga sudah tidak ada.
BACA JUGA:20 Tahun Tsunami Aceh: Jejak Trauma di Pantai Selatan India
BACA JUGA:Mengenang Tsunami Aceh: Perubahan Cara Kita Merespons Bencana dalam 20 Tahun
Pun mayat-mayat yang di awal masih gampang dijumpai di jalanan. Semua terkubur di pemakaman massal. Kehidupan di sana tampak berjalan seperti sedia kala.
Kisah Boy Slamet di Banda Aceh tak sekadar melaporkan peristiwa melalui kameranya. Tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang menggambarkan betapa dalamnya dampak tragedi ini terhadap kehidupan manusia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: