Aling Arafah, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Peduli Batik dan Pebatik lewat INSPIRASI

Sebagai alumni prodi Seni Murni, Universitas Brawijaya, Aling Arafah menaruh perhatian terhadap eksistensi batik. Melalui platform Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, dia ingin batik dapat lebih dikenal luas. Termasuk memberdayakan para pebatik perempuan.

Aling Arafah, salah seorang finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, membawa semangat besar untuk melestarikan budaya batik. Juga ingin memberdayakan perempuan pebatik melalui platform Puteri Indonesia tersebut.

Aling, yang memiliki latar belakang pendidikan Seni Murni, Universitas Brawijaya, ingin menjadikan platform itu sebagai pijakan. Demi memperluas kontribusinya dalam melestarikan kearifan lokal.

BACA JUGA:Arelisa Della Awangga, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Gigih Giatkan Literasi untuk Anak

BACA JUGA:Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Fransisca Novia Lisa Ayu R, Peduli Edukasi Lewat Rumah Belajar Mentari

Melalui platform Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Aling Arafah ingin batik dapat lebih dikenal luas.-Aling Arafah-

Menurutnya, mayoritas pembatik di Indonesia adalah perempuan. "Saya percaya bahwa melalui pengembangan batik, lapangan kerja baru dapat diciptakan. Itu dapat memberdayakan lebih banyak perempuan," ungkapnya.

Sejak 2023, Aling telah mendirikan platform bernama INSPIRASI. Singkatan dari Inovasi Pelestarian Ragam Batik Indonesia.

Melalui platform itu, dia mendatangi berbagai sentra batik di Jawa Timur. Untuk mendengarkan langsung tantangan yang dihadapi para pengrajin.

BACA JUGA:Dian Pramitha Utami, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 Dorong Perempuan Speak Up Lewat WaniTalks

BACA JUGA:Marsha Aycia Rahmadiar, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Giatkan Edukasi Beladiri untuk Perempuan

Aling Arafah mendirikan INSPIRASI pada 2023. Platform advokasi peduli batik dan pebatik.-Aling Arafah-

“Salah satu masalah terbesar yang mereka hadapi adalah minimnya generasi muda yang mau belajar membatik. Banyak pembatik yang sudah berusia lanjut. Sehingga kesulitan untuk terus berkarya. Itu yang menjadi perhatian saya,” jelasnya.

Aling ingin menginspirasi generasi muda agar melanjutkan tradisi membatik. “Batik bukan sekadar hasil akhir, tetapi warisan budaya yang prosesnya sangat unik. Anak-anak muda perlu lebih menghargai dan memahami nilai tersebut,” tambah perempuan 21 tahun itu.

Selama perjalanannya di ajang Puteri Indonesia, Aling mendapatkan banyak pengalaman berharga.

Sumber: harian disway