Penodongan saat Lalin Macet
ILUSTRASI penodongan saat lalin di tol Plumpang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, macet. Polisi pun kewalahan jika harus berjaga di semua titik kemacetan lalin di Jakarta.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Satlantas Polresta Sidoarjo Edukasi Tertib Lalin di SDN Gedangan
BACA JUGA:Turis Asing Dilarang Sewa Motor di Bali, Satu Pekan 171 Pelanggaran Lalin
Kejadian kedua, pemobil pria sendirian. Ia pulang kerja. Mobil yang ia kemudikan terjebak macet di sana. Yang ini kejadiannya kebetulan direkam video pengguna jalan lain. Rekaman videonya jelas, diunggah di medsos.
Mobil korban Gran Max putih. Dua pria mendekat di jendela kanan depan yang terbuka sedikit. Rekaman dibidik dari luar mobil, di arah belakang pelaku. Tampak dua pelaku mendekatkan wajah mereka ke jendela yang sedikit terbuka. Salah satunya berusaha menarik kaca jendela ke bawah, tapi mungkin pemobil berusaha menutup kaca.
Pelaku yang bercelurit memasukkan celurit ke celah jendela itu. Menyabetkan secara acak. Ternyata sabetan itu (diketahui kemudian) kena punggung korban. Namun, pelaku tidak berhasil menggondol apa pun. Pelaku membacok kaca mobil dan ternyata kaca tidak pecah. Lalu, mereka pergi.
Dari rekaman video itu, polisi mengejar pelaku. Kejadiannya Jumat, dua hari kemudian, seorang pelaku bernama M. Ali Sanda dibekuk polisi. Bukti-bukti cukup. Ia ditetapkan seabgai tersangka dan ditahan.
Ali salah seorang pelaku bercelurit. Dari interogasi polisi terhadap Ali, polisi mendapat identitas lima pelaku lainnya yang masih buron. Mereka yang buron: Aji, Anggi, Tedi, Amat alias Acong, dan Cipuy. Polisi menganjurkan mereka menyerahkan diri ke kantor polisi. Biar perkara cepat selesai. Daripada polisi bertindak tegas memburu mereka.
Kombes Ahmad Faudy: ”Sementara anggota kami masih mengejar mereka di lapangan, mohon waktu.”
Hasil interogasi terhadap Ali, polisi mengungkap modus komplotan penodong. Mereka berkumpul di sekitar TKP. Mereka menunggu saat lalu lintas macet dan mobil-mobil berhenti terjebak macet.
Ahmad: ”Lalu, mereka memilih mobil yang kacanya terbuka, didatangi, korban ditodong senjata tajam. Lalu, mereka minta uang atau HP.”
Jadi, targetnya lalin macet dan pemobil yang buka jendela. Di zaman semua mobil ber-AC sekarang, jarang pemobil membuka kaca, kecuali AC-nya rusak. Bagi penodong, mobil dengan jendela kaca terbuka mempercepat gerakan mereka menggertak korban. Sebab, pintu semua mobil pasti terkunci.
Pelaku memilih jalan tol karena tidak ada masyarakat di luar mobil. Semuanya pemobil. Kalau di jalan raya bukan tol, pasti ada saja orang pejalan kaki atau pemotor. Itu dirasa membahayakan pelaku, kemungkinan dimassa.
Penodongan modus begitu khas di negara-negara berkembang dan miskin.
Dikutip dari Time Magazine, 25 Februari 2023, berjudul WATCH, Peru Robbers Target Cars in Traffic Jam, diungkapkan hal yang mirip kejadian di Plumpang, Jakarta.
Diungkapkan, di ibu kota Peru, Lima, pemobil yang terjebak kemacetan lalin diminta waspada. Times mengutip laporan CNN, sepanjang tahun itu penodongan terhadap korban pemobil yang terjebak macet dikalkulasi merugikan korban sekitar USD 46.000 (sekitar Rp 743 juta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: