Anak Korban Tembak Oknum TNI-AL Menangis
ILUSTRASI anak korban tembak oknum TNI-AL menangis. Namanya Agam Muhammad anak Ilyas Abdurahman, bos rental mobil.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Polisi Tembak Mati Polisi
BACA JUGA:CCTV di Baku Tembak Polisi Disoal
Maka, oknum TNI-AL Sertu AA merasa ia membeli mobil tersebut. Tapi, tanpa BPKB alias mobil bodong. Sebab, BPKB tetap berada di tangan Ilyas, pemilik rental mobil.
Mobil itu oleh Ilyas sudah dipasangi tiga alat GPS (global positioning system) sehingga di mana pun berada pasti terpantau melalui aplikasi milik pihak rental.
Rabu, 1 Januari 2025, sekitar pukul 22.00 WIB, di aplikasi GPS yang dipegang Ilyas, muncul notifikasi, bahwa dua GPS pada mobil Honda Brio mati. Dugaan Ilyas, pasti GPS itu dimatikan penyewa.
Motifnya, diduga mobil akan dibawa kabur. Namun, penyewa tidak tahu bahwa di mobil itu masih ada satu GPS lagi, yang aktif mengirim sinyal posisi mobil. Posisinya di Pandeglang.
Malam itu juga Ilyas bersama anaknya, Agam, serta para pegawai rental miliknya berangkat menuju Pandeglang dengan mobil Xpander. Tujuannya, akan menarik kembali mobil tersebut. Sebab, penyewa sudah berniat jahat dengan mematikan dua alat pantau GPS.
Dalam pemburuan mobil, sukses. Mobil Brio ketemu (berpapasan) dengan Xpander tim Ilyas, menjelang tiba di Pandeglang. Maka, mobil Xpander berputar balik arah, mengejar Brio.
Saat itu Ilyas menelepon, melaporkan, minta bantuan perkumpulan pengusaha rental mobil untuk membantu memantau mobil Brio. Permintaan bantuan itu direspons pengusaha rental yang berada di dekat lokasi tersebut, ikut mengejar Brio.
Pengejaran sukses. Brio disusul Xpander. Dipepet, dipotong, sehingga Brio terpaksa berhenti. Para penumpang kedua mobil tidak turun.
Dari jendela mobil Brio, penumpangnya mengacungkan pistol sambil berteriak ke arah penumpang Xpander, ”Siapa lo? Saya anggota TNI-AL. Awas lo… Saya tembak lo,” ujar Agam, menirukan ancaman penumpang Brio.
Mendadak, Xpander disenggol mobil lain (Sigra). Penumpang Sigra juga mengancam penumpang Xpander. Dari situ tim Ilyas tahu bahwa pembawa lari Brio dibantu penumpang Sigra. Tim Ilyas jiper. Lalu, Brio dan Sigra kabur.
Agam: ”Lalu, kami menuju ke kantor polisi terdekat, Polsek Cinangka, untuk melapor. Karena ada ancaman pistol. Tapi, laporan kami tidak ditanggapi petugas. Karena kami dianggap dari pihak leasing. Padahal, sudah kami katakan berkali-kali bahwa kami rental pemilik mobil. Kami membawa dan menunjukkan BPKB, STNK, dan kunci kontak cadangan mobil itu. Lengkap.”
Waktu itu dini hari, Kamis, 2 Januari 2025. Menurut Agam, polisi yang berjaga sempat menelepon Kapolsek Cinangka AKP Asep Irwan Kurniawan, tapi katanya jawaban kapolsek, pihak rental disuruh mengejar pelaku pembawa mobil Brio.
Agam: ”Polisi piket mengatakan ke kami: Kamu ke sana aja… Susulin mobil kamu itu. Nanti kalau penyelesaiannya, barulah di sini.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: