Anak Korban Tembak Oknum TNI-AL Menangis
ILUSTRASI anak korban tembak oknum TNI-AL menangis. Namanya Agam Muhammad anak Ilyas Abdurahman, bos rental mobil.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Lansia di Pulogadung Ditembak Maling dan Analisis Kriminologi
BACA JUGA:Saat Perampok Minimarket Ditembak Mati
Dilanjut: ”Insiden berpangkal dari permasalahan pokok, yaitu pembelian mobil. Dalam insiden tersebut, diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan. Setelah diketahui, kejadian mengakibatkan korban, satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.”
Disebutkan pula tiga oknum itu adalah Sertu AA (tersangka penembak) serta RH dan KLK (kelasi kepala) BA. Mereka kini berstatus tersangka, ditahan di Puspom TNI.
Kata ”pengeroyokan” itulah yang membikin Agam Muhammad keberatan. Sebab, seolah-olah ia dan timnya mengeroyok anggota TNI-AL atau berkebalikan dari pernyataan Agam.
BACA JUGA:Polisi Tembak Polisi di Lampung, Kajian Psikologi
BACA JUGA:Polisi Tembak Polisi, Kriwikan Dadi Grojogan
Kronologi perkara dijelaskan Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto kepada wartawan, demikian:
Selasa, 31 Desember 2024, Ajat Supriatna menyewa mobil Honda Brio warna oranye buatan tahun 2021 bernopol B 2694 KZO. Tempat rental di Makmur Jaya Rental Mobil, milik Ilyas di Mekarsari, Rajeg, Tangerang, Banten. Dengan tujuan (sesuai pengakuan penyewa) untuk menjemput mertua di Sukabumi. Tempo sewa tiga hari, mobil akan dikembalikan 2 Januari 2025.
Berdasar hasil penyelidikan polisi, Ajat menyewa mobil menggunakan identitas palsu berupa KTP dan KK bikinan tersangka IH (kini buron). Disimpulkan polisi, berarti Ajat sudah berencana menggelapkan mobil tersebut.
BACA JUGA:Jari Putus Kena Tembak
BACA JUGA:Baku Tembak, tapi Jari Putus
Ajat kemudian menyerahkan mobil itu kepada IH. Berdasar pengakuan Ajat kepada polisi, untuk itu (menyewa mobil), ia dibayar Rp 5 juta oleh IH. Kemudian, IH menjual mobil itu kepada tersangka RH (kini juga buron) seharga Rp 23 juta.
Setelah berada di tangan RH, mobil itu dijual lagi kepada tersangka IS (kini ditahan) seharga Rp 33 juta.
Irjen Suyudi: ”Dari IS, mobil tersebut dijual kepada AA, oknum TNI-AL yang diduga menembak korban Ilyas dan Ramli, melalui perantara SY, seharga Rp 40 juta.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: