Waspada! Tren Kasus DBD di Jatim Meningkat, Kadinekes: Fogging Bukan Solusi

Waspada! Tren Kasus DBD di Jatim Meningkat, Kadinekes: Fogging Bukan Solusi

Jumantik Dinkes Kesehatan Jatim mengecek jentik nyamuk di bak mandi rumah warga.-Humas Dinkes Jatim-

Fogging atau pengasapan sering kali menjadi pilihan masyarakat untuk memberantas nyamuk. 

Namun, Prof Erwin mengingatkan bahwa fogging hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa dan sebaiknya dilakukan ketika ada penularan di suatu daerah. 

“Fogging tidak boleh dijadikan langkah utama tanpa disertai dengan gerakan PSN secara rutin di lingkungan setempat,” jelasnya.

Peran Aktif Masyarakat dalam Gerakan PSN

Prof Erwin menekankan pentingnya peran serta seluruh masyarakat, termasuk RT/RW, TP-PKK, dan Karang Taruna, dalam menggalakkan Gerakan PSN hingga ke tingkat rumah tangga. 

"Mari kita jaga kebersihan lingkungan, lindungi diri kita, keluarga, dan masyarakat sekitar dari ancaman DBD," imbaunya.

Sebagai bentuk kesiapan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur pada 24 Juni 2024 tentang kesiapsiagaan peningkatan kasus dan kematian akibat DBD. 

BACA JUGA:Waspada terkena DBD, Ini 10 Makanan untuk Menaikkan Trombosit

Selain itu, Dinas Kesehatan Jatim juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 400.7/16383/102.3/2024 kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit di musim hujan.

Prof Erwin mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan anggota keluarga yang mengalami gejala demam tinggi mendadak yang berlangsung selama 2-7 hari. 

BACA JUGA:Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN 15 Juni: Sejarah, Tema, Cara Pencegahan DBD

Ancaman syok dan perdarahan sering kali muncul pada hari ketiga hingga kelima setelah demam turun. 

“Penanganan DBD yang tepat, seperti terapi cairan dan monitoring ketat di fasilitas kesehatan, sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: