Rapat Pimpinan Universitas Airlangga Perdana Tahun 2025: Tantangan Unair ke Depan
ILUSTRASI Rapat Pimpinan Universitas Airlangga Perdana Tahun 2025: Tantangan Unair ke Depan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Seluruh kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam koordinasi yang terpusat, tetapi tetap menghargai inisiatif masing-masing fakultas atau lembaga yang ada.
Ketiga, Strong academic culture. Membangun kultur akademik dikembangkan melalui berbagai cara. Universitas Airlangga selama ini telah mengembangkan pendekatan yang berbasis pada insentif dan pujian daripada memberlakukan ancaman sanksi untuk membangun kultur akademik.
Artinya, kultur akademik yang dikembangkan dibangun lebih pada terbentuknya kesadaran dan kesukarelaan daripada dengan paksaan.
Keempat, Target oriented. Untuk menyamakan arah dan tujuan bersama, selama ini Universitas Airlangga setiap tahun selalu menetapkan target kinerja untuk semua fakultas, lembaga, dan badan yang ada. Tujuannya, capaian dan kinerja yang dikembangkan dapat lebih terukur.
Selain itu, penetapan target akan menjadi panduan bagi setiap fakultas, lembaga, dan badan dalam merancang program-program prioritas apa yang seharusnya dan perlu dikembangkan.
ESTAFET
Trajektori Universitas Airlangga dari tahun 2010 hingga 2025 terbagi ke dalam tiga periode. Periode pertama tahun 2010–2015 adalah masa transisi dan konsolidasi organisasi.
Periode kedua tahun 2015–2020 merupakan mengembangkan diri menjadi excellence university menuju global recognition. Periode ketiga tahun 2020–2025 adalah bagaimana memaksimalkan nilai tambah dan dampak di berbagai level.
Sebagai rektor dua periode, Prof Nasih selama ini telah berhasil membawa Universitas Airlangga menjadi PT yang membanggakan. Mampu meraih prestasi menduduki peringkat ke-2 nasional PT se-Indonesia dan peringkat ke-308 di tingkat global tentu bukan hal yang mudah.
Saat ini PT yang menduduki peringkat pertama nasional adalah Universitas Indonesia. Sedangkan peringkat UGM, ITB, dan IPB berada di bawah Universitas Airlangga.
Saat ini potensi dosen sebagai sumber daya manusia yang dimiliki Universitas Airlangga adalah 348 orang lektor kepala, 1.092 dosen bergelar Ph.D., dan 317 dosen bergelar guru besar. Itu belum termasuk dosen yang masih berpangkat lektor dan asisten ahli serta tenaga kependidikan yang ada.
Mengelola sumber daya yang besar tersebut tentu harus benar-benar cermat, terencana, dan baik agar bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi perbaikan proses pembelajaran.
Tantangan yang dihadapi Universitas Airlangga tahun 2025 adalah memastikan tongkat estafet kepemimpinan Prof Nasih ke rektor pengganti dapat berjalan mulus dan berkesinambungan. Tahun 2025 adalah tahun terakhir masa jabatan Prof Nasih.
Siapa pun penggantinya, jelas tantangan dan beban yang dihadapi sangatlah berat. Mempertahankan prestasi yang telah dicapai sudah menjadi tantangan tersendiri –alih-alih meningkatkan prestasi yang lebih baik.
Semoga pada tahun 2025 dan tahun-tahun yang akan datang, Universitas Airlangga menjadi makin solid, meningkat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, dan berhasil meraih prestasi yang membanggakan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: