Tantangan Indonesia setelah Gabung BRICS

Tantangan Indonesia  setelah Gabung BRICS

ILUSTRASI Tantangan Indonesia setelah Gabung BRICS.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pengembangan SDM yang berkualitas harus tidak hanya dilihat dari sisi tenaga kerja, tetapi juga dari sisi kemampuan kepemimpinan yang visioner.


Bergabung ke BRICS, Indonesia Terancam Kehilangan Fasilitas GSP dan Pendanaan JPP-Istimewa-

SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL

Selain pengembangan keterampilan, penting bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara memperkuat identitas nasional dan integrasi dengan negara-negara BRICS. Secara psikologi sosial, masyarakat Indonesia yang sangat beragam membutuhkan pendekatan inklusif dalam menyikapi status baru tersebut. 

Oleh karena itu, penting untuk melakukan sosialisasi yang baik terkait dengan manfaat keanggotaan Indonesia dalam BRICS, tidak hanya bagi segelintir kelompok, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Masuknya Indonesia ke BRICS tidak boleh hanya dilihat sebagai pencapaian diplomatik atau ekonomi semata, tetapi juga sebagai momen untuk membentuk rasa kebanggaan dan solidaritas kolektif. 


ILUSTRASI Sat-set, BRICS. Kini Indonesia resmi menjadi anggota aliansi ekonomi BRICS. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Itu adalah kesempatan untuk menumbuhkan identitas Indonesia yang lebih kuat, yang tidak hanya berorientasi pada kebudayaan lokal, tetapi juga siap menghadapi tantangan global yang lebih besar.

PELUANG SINERGI GLOBAL DAN DAMPAK PSIKOLOGI SOSIAL

Secara keseluruhan, keanggotaan Indonesia di BRICS memberikan peluang besar dalam memosisikan negara ini di pentas internasional. 

Namun, dampak psikologis dan sosialnya harus diimbangi dengan kebijakan yang berbasis pada peningkatan kualitas SDM dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika global. 

Dalam hal ini, pemerintah perlu berfokus pada pemberdayaan masyarakat agar mereka mampu menyikapi perubahan global ini dengan sikap proaktif dan bukan reaktif. 


Donald Trump Ancam Negara Anggota BRICS-Screenshot/X-

Hal itu juga membutuhkan partisipasi aktif sektor swasta dan masyarakat sipil dalam memperkuat pendidikan, keterampilan, serta etika kerja yang dapat membawa Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan.

Indonesia masuk BRICS tidak hanya memengaruhi persepsi masyarakat tentang posisi negara di dunia, tetapi juga memengaruhi sikap dan motivasi untuk berprestasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: