Tantangan Indonesia setelah Gabung BRICS

Tantangan Indonesia  setelah Gabung BRICS

ILUSTRASI Tantangan Indonesia setelah Gabung BRICS.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dengan fondasi SDM yang kuat, kesadaran kolektif yang positif, dan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaan BRICS sebagai batu loncatan untuk melangkah lebih jauh di panggung global. 

Maka, harus dipastikan bahwa keanggotaan dalam BRICS tidak hanya menguntungkan kelompok elite atau sektor-sektor tertentu, tetapi juga memberikan manfaat yang adil bagi masyarakat yang lebih luas. 


Prabowo Subianto pastikan Indonesia gabung BRICS--BPMI Setpres RI

Dalam hal ini, pengembangan SDM menjadi sangat penting. Peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pengurangan kesenjangan sosial ekonomi harus menjadi prioritas agar kebahagiaan dan kesejahteraan dapat dinikmati sebagian besar penduduk.

Masuknya Indonesia ke BRICS adalah peluang yang tidak hanya membutuhkan respons dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat secara keseluruhan. 

Keberhasilan Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan itu akan sangat bergantung pada pengembangan kualitas SDM serta kemampuan bangsa untuk membangun psikologi sosial yang produktif, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan dunia. 

Indonesia tidak hanya harus bangga dengan status baru tersebut, tetapi juga harus siap untuk bekerja lebih keras agar dapat bersaing dan berkontribusi dalam kerangka ekonomi dan geopolitik yang lebih luas. (*)


*) Abdul Azis adalah psikolog dan dosen psikologi FIPP, Universitas Negeri Semarang dan sekretaris Majelis Psikologi Wilayah Jawa Tengah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: