Menjadi Lansia yang Bahagia
FASILITAS publik untuk lansia di sekitar tempat tinggal penulis di Kota Rizhao, Tiongkok.-Jagaddhito Probokusumo untuk Harian Disway-
Di tengah taman mereka membuat semacam public fitness yang bisa dinikmati para lansia. Di pinggir taman mereka menyediakan rute untuk para pejalan kaki dan pesepeda.
Di sana juga terdapat lapangan outdoor seperti lapangan basket, tenis, dan bola serta gedung indoor yang berisi tempat tenis meja, badminton, dan gym. Saya menghitung kurang lebih ada 14 lapangan basket dan 10 lapangan bola. Semuanya gratis dan bisa diakses publik.
Memperpanjang AHH penduduk merupakan tugas utama pemerintah. Tiongkok telah membuat blueprint mengenai ”Tiongkok Sehat 2030”, sebuah strategi nasional untuk meningkatkan kesehatan warga Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok menetapkan target untuk meningkatkan AHH dari 76,3 tahun pada 2015 menjadi 79 tahun pada 2030. Rencana Kesehatan Nasional Lima Tahun Ke-14 menaikkan target rata-rata AHH menjadi 80 tahun pada 2035.
Ada satu rumus sederhana yang bisa kita pakai untuk mengukur rasio ideal di suatu negara untuk melihat komposisi lansia dan usia produktif. Rumus itu dinamakan Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan).
Yaitu, rasio antara jumlah tertanggung (anak kecil usia 0–14 tahun ditambah lansia) dibagi dengan jumlah tidak tertanggung (usia produktif 15–65 tahun) dikali 100 persen. Makin rendah makin baik. Sebaliknya, jika rasionya tinggi, berarti makin besar beban yang ditanggung untuk mendukung populasi yang menua.
Kebahagiaan di hari tua harus dipersiapkan sejak saat ini. Kebahagiaan tidak datang tiba-tiba, tetapi harus diperjuangkan. Ada beberapa hal yang bisa kita persiapkan untuk kedamaian kita di hari tua.
Yaitu, kehidupan religius, passive income yang cukup (uang pensiun yang memadai), akses ke sarana kesehatan, keluarga, dan sahabat yang mencintai kita serta terakhir kegemaran (hobi). Di sini peran negara sangat dibutuhkan.
Bagaimanapun, para lansia itu pernah berjasa bagi negara. Sekarang saatnya mereka menikmati hasil kemajuan sosial di masa senja mereka. (*)
*) Jagaddhito Probokusumo adalah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan fellowship training interventional cardiology di Rizhao International Heart Hospital, Shandong, Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: